Pemanis buatan kini menjadi alternatif populer untuk menggantikan gula biasa dalam berbagai produk makanan dan minuman. Namun, ada banyak perdebatan tentang keamanan dan efek sampingnya.
Pengertian Pemanis Buatan
Pemanis buatan adalah bahan kimia yang digunakan untuk menggantikan gula. Bahan ini sering ditemukan dalam produk seperti minuman ringan, permen, makanan kemasan, dan obat-obatan.
Pemanis ini memiliki rasa manis yang jauh lebih kuat dibandingkan gula biasa, namun dengan sedikit atau tanpa kalori.
Alasan Mengapa Menggunakan Pemanis Buatan
Pemanis buatan digunakan karena dua alasan utama yakni untuk mengurangi asupan kalori dan untuk memenuhi kebutuhan diet khusus seperti diabetes. Selain itu, pemanis ini juga tidak menyebabkan kerusakan gigi seperti gula.
Penelitian Terkait Pemanis Buatan
Beberapa jurnal ilmiah telah membahas secara komprehensif mengenai pemanis buatan sebagai bahan kimia yang berperan sebagai pengganti gula ini. Ada pun beberapa jurnal penelitian tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Artificial Sweeteners and Their Health Effects
Jurnal ini diterbitkan oleh Critical Reviews in Food Science and Nutrition. Studi ini menemukan bahwa meskipun pemanis buatan seperti aspartam, sakarin, dan sucralose umumnya dianggap aman, ada beberapa bukti yang menunjukkan efek samping seperti gangguan pencernaan dan dampak negatif pada mikrobiota usus.
Selain itu, pemanis buatan juga berpotensi mempengaruhi persepsi rasa manis dan pola makan seseorang, yang bisa berdampak pada pengendalian berat badan.
2. Artificial Sweeteners: Mechanisms, Effects, and Public Health Implications
Jurnal ini telah publish di Trends in Endocrinology & Metabolism. Jurnal ini membahas bagaimana pemanis buatan berfungsi sebagai pengganti gula tanpa kalori.
Namun, penggunaan jangka panjang dapat memengaruhi metabolisme tubuh, termasuk meningkatkan risiko resistensi insulin. Ditekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengklarifikasi dampak jangka panjang terhadap kesehatan.
Baca juga, Makanan yang Wajib Dihindari Pengidap Asma
3. Artificial Sweeteners and Cardiometabolic Health: A Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials
Jurnal ini telah publish di PLOS Medicine. Studi ini merupakan meta-analisis yang mengevaluasi dampak pemanis buatan terhadap kesehatan kardiometabolik.
Hasil menunjukkan bahwa pemanis buatan tidak secara signifikan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular atau diabetes, tetapi efek pada kontrol glukosa dan berat badan masih bervariasi.
Pemanis buatan dapat digunakan sebagai alat untuk mengurangi asupan kalori, tetapi penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati.
Jenis-jenis Pemanis Buatan
Pemanis buatan sendiri memiliki beberapa jenis yang memiliki karakteristik, manfaat, dan efek sampingnya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa jenis lengkap beserta penjelasannya.
Aspartam
Aspartam adalah salah satu pemanis buatan yang paling populer dan ditemukan dalam banyak produk makanan dan minuman, termasuk minuman diet, permen karet, dan makanan ringan rendah kalori.
Aspartam memiliki kalori yang sangat rendah dan 200 kali lebih manis daripada gula biasa.
- Manfaat: Mengurangi kalori tanpa mengorbankan rasa manis, cocok untuk penderita diabetes.
- Efek samping: Tidak cocok untuk penderita fenilketonuria (PKU), karena tubuh mereka tidak dapat memetabolisme fenilalanin, salah satu komponen aspartam.
Sakarin
Kemudian jenis yang kedua adalah Sakarin. Sakarin adalah pemanis buatan tertua yang digunakan sejak lebih dari 100 tahun lalu. Sakarin 300-400 kali lebih manis daripada gula biasa dan sering ditemukan dalam produk seperti minuman diet, makanan kaleng, dan pemanis meja.
- Manfaat: Tidak memiliki kalori dan tidak meningkatkan kadar gula darah, sehingga aman bagi penderita diabetes.
- Efek samping: Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan risiko kanker, tetapi belum ada bukti kuat pada manusia. Sakarin dapat menyebabkan rasa pahit atau aftertaste pada beberapa orang.
Sucralose
Sucralose dikenal luas dengan merek dagang seperti Splenda dan tahan terhadap panas, sehingga sering digunakan dalam baking atau memasak. Sucralose 600 kali lebih manis daripada gula dan tidak mengandung kalori.
Sucralose tidak mempengaruhi kadar gula darah, cocok untuk penderita diabetes, dan dapat digunakan dalam memasak karena stabil pada suhu tinggi.
Efek sampingnya adalah beberapa penelitian menunjukkan sucralose dapat mengganggu mikrobiota usus dalam jangka panjang.
Neotame
Neotame adalah pemanis buatan yang sangat kuat, 7.000 hingga 13.000 kali lebih manis dari gula. Digunakan dalam jumlah kecil, neotame cocok untuk makanan yang membutuhkan daya manis tinggi dengan sedikit penambahan bahan.
Neotame sangat efektif dalam jumlah kecil, tidak meningkatkan kadar gula darah, dan aman untuk penderita diabetes. Umumnya dianggap aman, namun efek jangka panjang masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Efek Samping dan Risiko Penggunaan Pemanis Buatan
Kendati demikian, pemanis buatan memiliki efek samping dan risiko dalam penggunaannya, terutama dalam jumlah penggunaan yang berlebihan. Setidaknya ada beberapa efek samping atau risiko yang penting untuk Anda ketahui.
1. Gangguan Pencernaan
Beberapa jenis pemanis buatan, seperti sucralose dan aspartam, dapat mempengaruhi saluran pencernaan dan mikrobiota usus. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gejala seperti kembung, diare, dan gangguan pencernaan lainnya.
Hal ini sejalan dengan sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Toxicology and Environmental Health menemukan bahwa sucralose dapat mengubah mikrobiota usus dan mengurangi jumlah bakteri baik, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
2. Risiko Metabolisme dan Resistensi Insulin
Kemudian risiko lainnya ialah kemungkinan terjadi gangguan metabolisme hingga resistensi insulin. Meskipun pemanis buatan mengandung sedikit atau tanpa kalori, ada bukti yang menunjukkan bahwa penggunaannya dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko utama diabetes tipe 2.
Studi dalam Cell Metabolism menunjukkan bahwa konsumsi pemanis buatan dapat mengubah cara tubuh merespon glukosa, meningkatkan risiko resistensi insulin dan penambahan berat badan.
3. EFek Kardiovaskular
Beberapa studi menunjukkan bahwa pemanis buatan mungkin terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, meskipun bukti ini masih bersifat terbatas dan perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan tersebut.
4. Kesehatan Mental
Efek samping penggunaan pemanis buatan juga dapat berpengaruh pada kesehatan mental seseorang. Aspartam, khususnya, telah dikaitkan dengan efek samping seperti sakit kepala, mood swings, dan bahkan gangguan kognitif pada beberapa individu.
Efek ini diduga karena fenilalanin, salah satu komponen aspartam, yang dapat mempengaruhi neurotransmitter di otak.
Perhatikan Konsumsi Pemanis Buatan
Pemanis buatan menawarkan solusi bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi gula, terutama bagi penderita diabetes atau yang ingin menurunkan berat badan.
Namun, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak dan tetap memperhatikan efek samping yang mungkin muncul. Konsultasikan dengan tenaga medis jika Anda memiliki kekhawatiran terkait penggunaan pemanis buatan dalam diet sehari-hari.
Nantikan informasi seputar kesehatan lainnya melalui artikel Salam-Homecare.