Ingin Adopsi Kucing? Kenali Dulu Manfaat Kucing Bagi Kesehatan

Meskipun terkadang tingkah laku kita seolah dibuat seperti “babu” oleh kucing, hanya dengan mengelus atau bermain dengan mereka, mumet dan stres bisa hilang seketika. Kucing memberikan rasa nyaman dan tenang yang membuat banyak orang memutuskan untuk memeliharanya.

Namun, manfaat memelihara kucing tidak hanya berhenti di situ. Selain memberikan kenyamanan emosional, kucing juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh. Ini bisa menjadi pertimbangan penting sebelum kamu mengadopsi kucing untuk menemani keseharianmu.

  1. Menurunkan Risiko Terjadinya Asma

Manfaat memelihara kucing yang satu ini mungkin terdengar tidak masuk akal. Namun, penelitian menunjukkan hasil yang menarik bagi bayi yang berisiko terkena asma, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan asma.

Bayi yang tumbuh bersama kucing di rumah memiliki kemungkinan lebih kecil terkena asma seiring bertambahnya usia. Kehadiran kucing tampaknya membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi terhadap alergen yang dapat memicu asma.

Namun, perlu diingat bahwa manfaat ini tidak berlaku untuk semua anak. Jika anak Anda sering mengalami gejala asma yang kambuh atau memburuk, terutama setelah berdekatan atau terpapar kucing, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

  1. Kucing, Sang Penjaga Suasana Hati Jadi Lebih Baik 

Penelitian menunjukkan bahwa memelihara hewan, seperti kucing, bisa membuat suasana hati jadi lebih baik dan bahkan meningkatkan kesehatan mental.

Memelihara kucing meningkatkan kadar hormon oksitosin, yang dikenal sebagai hormon bahagia, dalam tubuh.

Selain itu, memelihara kucing juga bisa mengatasi rasa kesepian dan memberikanmu rutinitas baru setiap harinya. Aktivitas seperti memberi makan kucing, membersihkan kotorannya, dan bermain bersama kucing dapat menjadi bagian dari rutinitas harian yang menyenangkan.

Berbagai manfaat memelihara kucing ini dapat memberikan motivasi untuk lebih semangat menjalani hidup.

  1. Bantu Kamu Terhindar dari Penyakit Serius seperti Penyakit Jantung

Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah, yang berdampak buruk pada kesehatan jantungmu.

Memelihara kucing bisa menjadi solusi yang efektif untuk meredakan stres. Dengan berkurangnya stres, tekanan darah dan risiko penyakit jantung juga bisa terkendali.

Aktivitas seperti bermain dengan kucing dan mengajaknya berjalan-jalan tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida, yang pada gilirannya mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Namun, untuk merasakan manfaat ini sepenuhnya, penting untuk tetap menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan berolahraga rutin. Memelihara kucing bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang mendukung kesehatan jantungmu.

  1. Bermain Bersama Kucing Dapat Meningkatkan Daya Ingat

Aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin bersama kucing peliharaan juga memiliki manfaat luar biasa untuk kesehatan otak. Bermain aktif dengan kucing dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan memperbaiki suasana hati, yang pada gilirannya mampu meningkatkan kemampuan berpikir, daya ingat, dan konsentrasi.

Interaksi menyenangkan ini juga dapat membantu mencegah penurunan kognitif dan pikun. Dengan bermain bersama kucing, Anda tidak hanya menjaga tubuh tetap bugar, tetapi juga menjaga otak tetap sehat dan tajam.

Jadi, memelihara kucing bukan hanya memberikan kebahagiaan dan kenyamanan emosional, tetapi juga membawa berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa. Dari menurunkan risiko asma, meningkatkan suasana hati, menjaga kesehatan jantung, hingga meningkatkan daya ingat dan fungsi otak, kucing bisa menjadi teman setia yang membantu menjaga kesehatan fisik dan mental kita.

Sumber: Alodokter

Masuk Perubahan Iklim, Waspadai Penyebaran DBD!

Perubahan iklim dapat meningkatkan risiko penyakit menular, terutama Demam Berdarah Dengue (DBD). Faktor-faktor iklim seperti suhu, curah hujan, dan kelembaban sangat berperan dalam penularan penyakit ini.

Pada Perubahan Iklim Nyamuk Aedes aegypti yang Lebih Cepat dan Lebih Ganas

DBD adalah salah satu penyakit yang penularannya meningkat pesat akibat perubahan iklim. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa perubahan iklim mendukung perkembangan nyamuk Aedes aegypti yang lebih cepat dan lebih ganas. Hal ini disebabkan oleh kelembapan udara yang tinggi, curah hujan yang meningkat, dan suhu udara yang lebih panas.

Genangan Air Akibat Hujan Jadi Tempat Ideal Bagi Nyamuk untuk Berkembang Biak 

Selain perubahan iklim, musim hujan juga memicu peningkatan kasus DBD. Genangan air yang terbentuk menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak. Akibatnya, jumlah kasus DBD cenderung meningkat selama musim hujan.

Musim kemarau pun tidak bebas dari ancaman DBD. Saat suhu udara tinggi akibat fenomena El-Nino, frekuensi gigitan nyamuk dapat meningkat hingga 3-5 kali lipat dibandingkan kondisi normal.

Perubahan iklim yang signifikan dalam suhu dan curah hujan juga menyebabkan perpindahan habitat nyamuk. Oleh karena itu, Anda perlu tetap waspada terhadap penyakit DBD, baik selama musim hujan maupun kemarau.

DBD Penyakit Serius yang Tidak Memandang Usia

DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit umum yang menyerang masyarakat luas, tanpa memandang usia. Setiap tahun, penyakit ini menjangkit banyak orang dan menjadi masalah komunitas yang serius.

Anak-anak termasuk dalam kelompok yang rentan terkena DBD karena kesadaran mereka akan kebersihan dan cara melindungi diri dari gigitan nyamuk masih minim.

Penyebaran DBD sangat dipengaruhi oleh kebersihan lingkungan, gaya hidup, dan kesadaran tentang pencegahan demam berdarah. Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, dan gejalanya biasanya muncul antara empat hingga sepuluh hari setelah gigitan.

Kenali Gejala Awal DBD

Gejala awal DBD meliputi demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, serta nyeri sendi dan tulang. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini bisa berakibat fatal.

Infeksi DBD sering kali mengikuti siklus pelana kuda. Pada 1-3 hari pertama, pasien mengalami demam tinggi dengan suhu tubuh mencapai 40°C. Pada hari ke-4 dan ke-5, demam turun ke sekitar 37°C, tetapi ini adalah fase kritis yang membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit.

Pada fase ini, pasien berisiko mengalami pendarahan dan syok yang bisa mengancam nyawa. Pada hari ke-6 dan ke-7, pasien biasanya memasuki fase penyembuhan atau pemulihan.

DBD tidak hanya menurunkan kualitas hidup karena mengganggu produktivitas, tetapi juga menambah beban ekonomi. Pemulihan dari DBD bisa memakan waktu lebih dari satu minggu, dan biaya perawatan di rumah sakit bisa mencapai Rp 10-60 juta.

Dengan memahami gejala dan siklus DBD, serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan pencegahan, kita dapat lebih waspada dan melindungi diri serta komunitas dari ancaman penyakit ini.

Sumber: Hellosehat

4 Makanan yang Mempercepat Penyembuhan Luka

Luka pada tubuh bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cedera, bekas operasi, atau kondisi medis tertentu seperti dermatitis. Untuk mempercepat pemulihan, penting bagi kamu untuk mengetahui jenis makanan yang dapat membantu mempercepat penyembuhan luka.

Konsumsi makanan berikut ini bisa membuat luka lebih cepat kering dan mendorong pertumbuhan sel kulit baru:

  1. Cokelat Dapat Mempercepat Pembentukan Sel Kulit Baru

Menurut Contemporary Reviews in Cardiovascular Medicine (2017), cokelat hitam dapat membantu menjaga tekanan darah tetap normal.

Tekanan darah yang normal menunjukkan sirkulasi darah yang baik. Kondisi ini membuat oksigen dan nutrisi penting dapat dialirkan secara efisien ke seluruh tubuh, termasuk ke area luka.

Sehingga, dapat membantu dalam pemulihan luka dengan mempercepat pembentukan sel kulit baru dan memperbaiki jaringan yang rusak. Oleh karena itu, mengkonsumsi coklat hitam bisa menjadi salah satu cara untuk mendukung proses penyembuhan luka.

Selain itu, cokelat hitam juga mengandung antioksidan kuat seperti flavonoid. Antioksidan ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan jantung, tetapi juga memainkan peran penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat, tubuh lebih mampu melawan infeksi yang dapat memperlambat proses penyembuhan luka.

  1. Kedelai Mempercepat Pertumbuhan pada Luka

Kedelai kaya akan berbagai macam vitamin penting seperti vitamin A, C, D, E, dan K yang semuanya berperan dalam pembentukan jaringan baru pada kulit.

Vitamin-vitamin ini tidak hanya membantu mempercepat proses penyembuhan luka, tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kesehatan kulit secara keseluruhan.

Selain kandungan vitaminnya, kedelai juga merupakan sumber protein lengkap karena mengandung semua jenis asam amino esensial. Asam amino ini sangat penting dalam pembentukan sel-sel baru, termasuk sel-sel kulit yang diperlukan untuk menutup dan menyembuhkan luka.

Dengan demikian, konsumsi kedelai atau produk olahannya seperti tahu, tempe, dan susu kedelai dapat memberikan manfaat besar bagi tubuh dalam proses penyembuhan luka.

  1. Sumber Protein Terbaik untuk Penyembuhan Luka

Telur adalah salah satu sumber protein yang mudah diserap oleh tubuh. Protein ini memainkan peran penting dalam pembentukan jaringan kulit baru yang membantu menutup luka dengan cepat dan efektif.

Menurut riset yang diterbitkan dalam Anesthesia and Analgesia (2018), disarankan untuk mengonsumsi protein sebanyak 1,5 – 2 gram per kilogram berat badan setelah operasi.

Tidak hanya kaya akan protein, telur juga mengandung berbagai zat gizi penting lainnya seperti vitamin A, vitamin B12, seng, zat besi, dan selenium. Nutrisi-nutrisi ini berperan dalam membantu luka cepat kering dan mempercepat proses penyembuhan. 

  1. Kandungan Daging Ayam & Bebek Dapat Membuat Luka Cepat Sembuh

Daging unggas seperti ayam dan bebek kaya akan glutamine dan arginine, dua asam amino yang sangat penting untuk pemulihan luka.

Menurut riset yang diterbitkan dalam Advances in Wound Care (2014), glutamin berperan dalam melindungi sel-sel jaringan dari infeksi pada area luka.

Ini berarti glutamin membantu menjaga kebersihan luka dan mencegah komplikasi yang dapat memperlambat proses penyembuhan.

Sementara, arginin berkontribusi pada produksi kolagen, protein yang sangat penting dalam penyembuhan luka.

Kolagen membantu memperbaiki dan menggantikan jaringan yang rusak, sehingga luka dapat sembuh dengan lebih cepat dan efektif.

Sumber: Hellosehat

Umur Muda, Tapi Badan Terasa Jompo? Lakukan 3 Hal ini

Sebagai seorang pekerja muda yang sering duduk di kursi sepanjang hari, rasa pegal mungkin sudah menjadi hal yang hampir dirasakan setiap hari.

Tak jarang starter pack  yang ada di meja kerja kita membuat kita merasa seolah-olah sudah masuk pada usia yang sudah jompo, dengan berbagai produk seperti balsem, krim otot, minyak angin, dan koyo. 

Produk-produk ini sering kita andalkan untuk meredakan pegal dan ketegangan otot yang seringkali muncul akibat kurangnya gerakan atau posisi duduk yang lama di depan meja kerja.

Saat tubuh sudah mulai merasa lelah, fokus dalam bekerja bisa terganggu. Kondisi fisik yang tidak optimal seringkali menghambat produktivitas dan kualitas kerja. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara-cara untuk mengatasi ketegangan dan kelelahan fisik agar kinerja tetap optimal. 

Berikut 3 hal bisa kamu lakukan pada saat badan mulai pegal:

  1. Lakukan Peregangan untuk Meredakan Ketegangan Otot

Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama dalam posisi duduk, penting untuk memberi tubuh istirahat dan gerakan. Lakukan beberapa peregangan ringan untuk meredakan ketegangan otot yang mungkin terjadi akibat posisi duduk yang statis.

Cobalah untuk berdiri, lalu regangkan tangan ke samping kiri dan kanan dengan perlahan. Selain itu, luangkan waktu untuk berjalan-jalan sekitar ruangan untuk menggerakkan tubuh dan mengembalikan sirkulasi darah yang optimal.

  1. Penuhi Kebutuhan Cairan Harian pada Tubuh

Ketika kita sibuk dengan pekerjaan, seringkali kita lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan harian tubuh kita.

Penting untuk selalu mengkonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup selama aktivitas seharian. Pastikan untuk memiliki botol minum atau gelas yang berisi air di meja kerja agar kita dapat mengaksesnya dengan mudah.

Kekurangan cairan dapat meningkatkan risiko rasa pegal dan kelelahan yang dapat mengganggu produktivitas kita.

  1. Selalu Sedia Koyo, Solusi Praktis Mengurangi Rasa Pegal

Menyediakan koyo di meja kerja dapat menjadi solusi praktis untuk mengatasi rasa pegal yang muncul setelah berjam-jam duduk di depan komputer. Ketika leher atau punggung mulai terasa kaku dan pegal, cukup tempelkan koyo ini untuk merasakan sensasi hangat yang menyegarkan.

Biasanya koyo tersedia dalam dua varian, yaitu hangat dan panas, pilihlah sesuai dengan preferensi dan kebutuhan. Sensasi hangat yang dihasilkan oleh koyo ini dapat membantu meredakan ketegangan otot dan mengurangi rasa tidak nyaman akibat aktivitas yang monoton di meja kerja.

Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana tersebut, kita dapat mengurangi dampak negatif dari rasa pegal dan kelelahan fisik yang sering muncul selama beraktivitas di meja kerja.

Ingatlah bahwa menjaga kesehatan dan kenyamanan tubuh adalah kunci untuk tetap produktif dan fokus dalam menjalani aktivitas sehari-hari. 

Sumber: Halodoc

Ternyata 4 Makanan ini Bagus untuk Pengidap Asam Lambung

Pada saat asam lambung mulai naik, dada terasa terbakar dan tenggorokan terasa tidak nyaman, bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan tidur malam kita.

Bagi banyak orang yang mengalami masalah asam lambung, gejala seperti itu sering kali menjadi pengalaman yang tak menyenangkan.

Penyebabnya bisa bermacam-macam, tapi satu yang pasti, kita harus lebih berhati-hati dengan pilihan makanan. Misalnya, buah-buahan asam, makanan berlemak, makanan pedas, dan cokelat bisa menjadi pemicu naiknya asam lambung.

Ketika asam lambung naik, mulut pun sering kali terasa pahit, ditambah dengan gejala lain seperti mual, muntah, dan sensasi panas pada perut. 

Berikut ini 4 makanan untuk asam lambung yang aman:

  1. Jahe dapat menurunkan potensi munculnya gejala asam lambung

Jahe tidak hanya memberi rasa hangat, tetapi juga dapat menjadi teman terbaik dalam mengatasi masalah asam lambung. Dikenal dengan khasiat antiinflamasi, jahe telah lama digunakan sebagai obat alami untuk gangguan pencernaan, termasuk asam lambung dan maag.

Studi ilmiah dalam Food Science & Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi jahe dalam jumlah kurang dari 1500 miligram dapat efektif meredakan mual yang disebabkan oleh naiknya asam lambung.

Selain itu, jahe juga dikenal sebagai agen karminatif yang membantu mengurangi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah, meredakan kram perut, serta mencegah masalah pencernaan seperti dispepsia dan perut kembung.

  1. Buah-buahan yang tidak memiliki rasa asam

Pilihan buah-buahan yang aman untuk dikonsumsi sebagai makanan penangkal asam lambung cenderung adalah yang memiliki pH netral atau bahkan sedikit basa. Buah ini tidak akan meningkatkan produksi asam lambung dan bahkan dapat membantu menetralkannya.

Beberapa buah yang termasuk dalam kelompok ini adalah:

  • Pisang: Pisang memiliki tingkat keasaman yang rendah, dengan kandungan pH sekitar 5,6, sehingga bisa efektif menetralkan asam lambung yang berlebihan. Selain itu, pisang juga memiliki kemampuan melapisi dinding kerongkongan, membantu melindunginya dari iritasi akibat naiknya asam lambung.
  • Pepaya: Pepaya mengandung enzim papain yang membantu dalam pencernaan protein. Ini berarti, ketika gejala asam lambung muncul, konsumsi pepaya dapat membantu mencerna makanan dengan lebih baik, mengurangi kemungkinan naiknya asam lambung.
  • Apel: Kaya akan serat dan nutrisi penting seperti kalsium, kalium, dan magnesium, apel juga dikenal memiliki sifat penawar asam lambung. Namun, pilihlah apel yang matang dengan warna kulit yang cerah, karena apel yang masih hijau cenderung memiliki rasa lebih asam.
  1. Oatmeal, makanan yang sangat baik untuk meredakan gejala asam lambung

Oatmeal merupakan makanan yang kaya akan serat, yang tidak hanya membantu mempertahankan rasa kenyang lebih lama, tetapi juga membantu dalam mengatur pencernaan secara keseluruhan.

Ketika dikonsumsi, serat dalam oatmeal akan menyerap kelebihan asam lambung dalam lambung, membantu mengurangi rasa tidak nyaman yang disebabkan oleh naiknya asam lambung.

  1. Sayuran, makanan ideal bagi pengidap asam lambung

Sayuran secara alami memiliki kandungan gula dan lemak yang rendah. Hal ini menjadikannya pilihan yang ideal dan sehat bagi pengidap asam lambung.

Beberapa jenis sayuran seperti kacang hijau, brokoli, asparagus, kembang kol, sayuran berdaun hijau, kentang, dan mentimun merupakan sumber nutrisi yang baik dan tidak menyebabkan peningkatan asam lambung. 

Makanan-makanan di atas merupakan pilihan yang sangat cocok untuk dikonsumsi oleh kamu mengalami masalah asam lambung. Dengan memilih makanan-makanan tersebut, pengidap asam lambung dapat membantu mengurangi gejala tidak nyaman yang seringkali disebabkan oleh naiknya asam lambung.

Sumber: Halodoc

Sebelum Minum Obat Tidur, Lakukan Hal ini Dulu untuk Atasi Susah Tidur

Gelisah atau kesulitan tidur di malam hari memang bisa menjadi indikasi bahwa kamu mengalami insomnia. Meskipun terdapat banyak obat yang tersedia untuk mengatasi masalah tersebut, penting untuk mempertimbangkan pendekatan non-obat terlebih dahulu sebelum beralih ke penggunaan obat tidur.

Insomnia, secara umum, merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau bahkan tidak bisa tidur sama sekali, meskipun memiliki waktu dan kesempatan yang cukup untuk beristirahat.

Sementara insomnia yang terjadi sesekali mungkin tidak menjadi masalah serius, keberlangsungan kondisi tersebut dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan dampak yang lebih serius bagi kesehatan.

Salah satu penyebab umum insomnia adalah kebiasaan buruk sebelum tidur, seperti mengkonsumsi minuman berkafein atau alkohol yang dapat mengganggu siklus alami tidur. Selain itu, kondisi psikologis seperti stres, depresi, dan kecemasan juga dapat menjadi pemicu utama insomnia. 

Selain itu, beberapa obat-obatan juga memiliki efek samping yang dapat menyebabkan gangguan tidur, sehingga menjadi faktor pemicu insomnia yang perlu diperhatikan.

Berikut 4 cara mengatasi insomnia:

  1. Buanglah Jauh-jauh Overthinking, Mulailah Selalu Berpikir Positif

Mengurangi kebiasaan overthinking adalah langkah pertama yang penting untuk meningkatkan kualitas tidur kamu.

Overthinking, atau terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak perlu atau khawatir tentang masa depan, dapat membuat pikiran gelisah dan sulit untuk tenang saat hendak tidur.

Selalu berpikir positif juga merupakan faktor kunci dalam memperbaiki kualitas tidur. Saat kamu membiasakan diri untuk memusatkan pikiran pada hal-hal yang baik dan membangun pola pikir optimis, kamu akan cenderung lebih rileks dan damai ketika tidur. Ini dapat membantu mengurangi kecemasan yang mungkin menjadi penyebab utama dari kesulitan tidur.

  1. Konsumsi Makanan Sehat Adalah Kunci

Menghindari makanan yang kaya lemak jenuh tinggi dan karbohidrat kompleks menjelang tidur sangatlah penting untuk menjaga kualitas tidur. 

Jenis makanan tersebut cenderung meningkatkan kerja sistem pencernaan, bahkan dapat memicu rasa tidak nyaman pada sistem pencernaan. Akibatnya, dapat membuat tubuh sulit untuk beristirahat dengan nyenyak.

Sebaliknya, memilih camilan yang lebih ringan dan mudah dicerna dapat mendorong tidur kamu menjadi lebih baik. Contohnya, camilan seperti cracker tawar atau yoghurt mengandung nutrisi yang baik dan tidak memberatkan sistem pencernaan. 

  1. Hindari Minuman Beralkohol dan Berkafein

Bagi kamu yang mengalami masalah dengan kualitas tidur, penting untuk menghindari minuman yang mengandung alkohol dan kafein, terutama pada sore hari atau sebelum waktu tidur.

Minuman seperti kopi, teh, minuman bersoda, dan alkohol memiliki efek stimulan yang dapat meningkatkan tingkat kewaspadaan dan membuat tidur menjadi lebih sulit.

Sebagai alternatif, kamu dapat memilih minuman yang lebih menenangkan, seperti air putih, yang membantu tubuh bersiap untuk tidur dengan lebih baik.

  1. Melakukan Relaksasi Sebelum Tidur

Supaya kamu dapat memperoleh tidur yang berkualitas, kamu bisa mencoba berbagai metode relaksasi sebelum tidur, seperti yoga atau pilates.

Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya membantu melemaskan otot-otot yang kaku, tetapi juga menenangkan pikiran yang dapat mendorong kualitas tidur menjadi lebih baik.

Selain itu, kamu bisa juga mencoba melakukan aktivitas yang menenangkan seperti membaca buku, mandi dengan air hangat, atau mendengarkan musik dengan irama yang lembut. Ini membantu mengurangi stres dan kegelisahan, menciptakan suasana yang kondusif untuk tidur yang nyenyak.

Dengan mempertimbangkan pendekatan non-obat terlebih dahulu sebelum menggunakan obat tidur, kamu dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk mengatasi masalah tidur tanpa bergantung pada obat-obatan. 

Jika dirasa diperlukan untuk mengonsumsi obat tidur, pastikan untuk meminumnya sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter. Meskipun dapat membantu kamu untuk tidur, penggunaan obat tidur juga memiliki risiko dan efek samping, seperti kecanduan, sulit berkonsentrasi, pusing, sakit kepala, dan perubahan mood.

Sumber: Alodokter

Pria Lebih Manja Saat Sakit. Mitos atau Fakta?

Di balik citra pria yang sering terlihat tangguh dan kuat, ternyata terdapat sisi yang tak terduga. Pria terkadang menunjukkan tanda-tanda manja saat terserang penyakit, bahkan jika hanya flu ringan sekalipun. Yuk simak penjelasan secara ilmiahnya!

Menurut psikolog William Pollack Ph.D, ketika perempuan terinfeksi virus atau flu, mereka seringkali tetap melanjutkan aktivitas mereka seperti biasa. Namun, pria cenderung merasa terganggu oleh gejala penyakitnya dan mungkin menunjukkan kekesalan atau ketidaknyamanan karena harus menghadapinya.

Ada teori yang menyatakan bahwa pria mungkin terlihat lebih manja saat sakit karena mereka cenderung merasakan gejala penyakit dengan intensitas yang lebih besar dibandingkan perempuan. Pollack menjelaskan bahwa meskipun terdapat sedikit perbedaan antara respons pria dan perempuan terhadap penyakit, perbedaan ini tidak signifikan.

Sementara, menurut dokter Robert L. Wergin, perbedaan dalam respons terhadap sakit bukanlah karena perbedaan gender, melainkan karena perbedaan dalam kepribadian. Ia mengilustrasikan kelompok pasien yang memiliki keterhubungan yang baik dengan tubuhnya dan sangat memperhatikan kesehatannya secara menyeluruh.

Ketika mereka mengalami flu atau penyakit lainnya, mereka cenderung lebih peka terhadap gejala dan mungkin merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuh mereka. Hal ini bisa membuat mereka lebih cenderung memperbesar skala keluhannya saat sakit.

Pengaruh Hormon

Meskipun demikian, terdapat sedikit perbedaan. Menurut penelitian, hormon estrogen dalam tubuh wanita memiliki kemampuan untuk memperlambat perkembangan virus. Dengan demikian, gejala yang muncul pada wanita cenderung lebih sedikit.

Dokter ahli bedah Kim Templeton menjelaskan, virus flu cenderung tidak menyebar dengan cepat pada wanita karena faktor estrogen dan respon tubuhnya terhadap virus tersebut.

Selain itu, bagian otak yang mengontrol suhu tubuh cenderung lebih luas pada pria, hal ini dipengaruhi oleh kadar testosteron yang lebih tinggi dalam tubuh pria. Dampaknya, saat sakit, pria cenderung mengalami demam dengan suhu tubuh yang lebih tinggi.

Menurut Pollack, faktor budaya juga memainkan peran penting dalam cara pria bereaksi saat sakit. Sejak zaman dahulu, pria telah didorong untuk mempercayai bahwa mereka kuat dan tangguh, tidak pernah menunjukkan kelemahan. Jadi, ketika mereka sakit, mereka merasakan dampaknya secara besar-besaran dan menganggapnya sebagai sesuatu yang serius. Ini bisa menyebabkan tingkat stres yang lebih tinggi.

Sumber: Kompas.com

4 Efek Kurang Tidur yang Perlu Kamu Waspadai

Tidur adalah salah satu kebutuhan esensial yang harus dipenuhi oleh tubuh. Selain memberikan istirahat yang sangat dibutuhkan, tidur yang cukup juga memberikan beragam manfaat yang sangat berharga bagi kesehatan.

Menurut National Sleep Foundation, sebagian besar orang dewasa membutuhkan sekitar 7-9 jam tidur setiap malam untuk menjaga kesehatan yang optimal.

Namun, di sisi lain, kurang tidur dapat membawa berbagai risiko serius yang mengintai, siap untuk mengganggu kualitas hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memprioritaskan waktu tidur dan memahami pentingnya menjaga pola tidur yang sehat.

Berikut ini 4 efek kurang tidur yang perlu kamu ketahui:

  1. Risiko Terkena Penyakit Jantung

Pada saat kurang tidur, tubuh menjadi rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk risiko terkena penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang terjadi akibat kurang tidur, yang pada akhirnya mempengaruhi fungsi jantung dan pembuluh darah.

Hormon stres yang meningkat akibat kurang tidur juga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan memicu peradangan dalam tubuh, yang secara signifikan meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular. 

  1. Rentan Terkena Penyakit Flu? Bisa Jadi Karena Kamu Kurang Tidur

Tidur yang cukup memiliki peran penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap optimal. Saat tidur, tubuh memperbaiki dan memperkuat sistem kekebalan dengan memproduksi sel-sel pertahanan seperti sel T dan sel natural killer.

Sementara, kurang tidur dapat menyebabkan penurunan produksi sel-sel kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terhadap berbagai macam infeksi, seperti flu dan pilek, serta dapat memperpanjang masa pemulihan dari penyakit.

  1. Menurunkan Kinerja Seksual

Produksi hormon seks penting seperti testosteron pada pria dan estrogen pada wanita bisa terganggu akibat kurang tidur. Testosteron adalah hormon utama yang berkaitan dengan gairah seks dan fungsi seksual pada pria, sementara estrogen memainkan peran serupa pada wanita. 

Penurunan produksi hormon-hormon ini bisa menyebabkan penurunan gairah seksual, serta dapat mengganggu fungsi reproduksi secara keseluruhan.

  1. Dapat Menurunkan Fungsi Kognitif

Saat kurang tidur, aktivitas otak yang berkaitan dengan pembelajaran dan pengambilan keputusan dapat terganggu secara signifikan. Ini menyebabkan kesulitan dalam berkonsentrasi, penurunan daya ingat, dan menurunkan kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat.

Sebagai contoh, kita sering mendengar berita kecelakaan akibat sang supir kurang tidur, itu karena kurang tidur dapat mengganggu konsentrasi dan reaksi cepat seseorang saat mengemudi. Kemampuan untuk tetap waspada dan responsif terhadap situasi di jalan raya menurun drastis.

Itulah beberapa efek kurang tidur yang perlu kamu ketahui, agar kamu dapat menyadari pentingnya menjaga pola tidur yang baik untuk kesehatan.

Dengan memahami konsekuensi dari kurang tidur, kamu dapat lebih memprioritaskan waktu tidur yang cukup dan mengadopsi kebiasaan tidur yang sehat untuk mendukung kesehatan fisik, mental, dan emosionalmu.

Sumber: Halodoc

4 Cara Ini Bisa Ampuh Mengatasi Banyak Pikiran

Perjalanan menuju dewasa seringkali tak sesederhana yang kita bayangkan semasa kecil. Kita dihadapkan pada beragam pikiran, mulai dari karier, keuangan, hubungan asmara, hingga kesehatan.

Beberapa pikiran yang mengemuka seringkali terasa menjadi beban, menimbulkan kecemasan, atau bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti kesulitan berkonsentrasi atau gangguan tidur.

Menghadapi berbagai pikiran yang mengganggu memang tak mudah, namun dengan meningkatkan kesadaran diri dan menerapkan langkah-langkah yang sesuai, kita dapat mengelola stres dan kecemasan dengan lebih efisien.

4 Cara Mudah yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mengatasi Beban Pikiran

Sebenarnya ada banyak cara, namun cara ini bisa menjadi langkah awal bagi kamu untuk lebih mudah mengatasi banyak pikiran.

  1. Mengatur Pernapasan, Tindakan Sederhana Tapi Dapat Melegakan

Cara ini bisa kamu lakukan sekarang juga! Bernapas adalah langkah yang efektif dalam mengubah respons tubuh dari reaksi melawan atau lari, yang dikendalikan oleh sistem saraf simpatik, menjadi respons yang lebih santai dari sistem saraf parasimpatis.

Luangkan waktu sejenak untuk bernapas secara dalam dan perlahan, rasakan udara masuk dan keluar dari tubuhmu dengan tenang. Dengan bernapas secara teratur dan dalam, kamu membantu tubuh untuk mengatasi stres dan kecemasan.

Cobalah menghitung hingga tiga saat kamu menghirup napas dan lima saat kamu mengeluarkannya. Teknik ini membantu menenangkan pikiran dan meredakan ketegangan dalam tubuh.

  1. Kamu Harus Percaya Kalau Olahraga Bisa Membuatmu Lebih Bahagia

Selain membuat badan lebih bugar, rutin berolahraga dapat membuat pikiran lebih segar. Olahraga merupakan cara efektif untuk melepaskan endorfin, hormon yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.

Selain itu, melalui aktivitas fisik, kita juga dapat merasakan koneksi yang lebih baik dengan tubuh, membantu meningkatkan kesadaran akan diri sendiri dan mengurangi tingkat kegelisahan.

Aktivitas fisik ini bisa kamu lakukan mulai dari berjalan kaki, jogging, atau bahkan latihan ringan yang bisa kamu lakukan di rumah. Yang penting, pilihlah aktivitas yang sesuai dengan kesukaan dan kenyamananmu, serta lakukan secara konsisten untuk mendapatkan manfaat yang optimal.

  1. Buatlah Kalimat Positif, Lalu Tanamkan pada Pikiran

Dengan menciptakan kalimat-kalimat yang positif dan menginspirasi, kita dapat membentuk pola pikir yang lebih optimis dan proaktif dalam menghadapi berbagai situasi hidup.

Kalimat positif ini bisa kita sebut sebagai mantra. Mantra merupakan kata atau frasa yang diulang-ulang dengan tujuan memberikan sugesti positif pada pikiran bawah sadar kita.

Ketika kita mengulang mantra-mantra seperti, ‘Aku bisa melakukan ini dengan baik’, ‘Semua akan berjalan dengan baik’, atau ‘Saya memiliki kemampuan untuk berhasil’, secara konsisten, hal itu membantu menguatkan keyakinan diri dan memperkuat pola pikir positif kita.

Dengan demikian, kita menjadi lebih mampu menghadapi tantangan hidup dengan sikap yang lebih optimis dan percaya diri.

  1. Fokus pada Apa yang Sedang Terjadi Saat ini.

Mulai biasakan untuk menjaga perhatian dan kesadaran kita terhadap apa yang sedang terjadi saat ini, tanpa terlalu terbebani oleh masa lalu atau terlalu khawatir tentang masa depan. Ini menggambarkan konsep mindfulness atau kesadaran diri.

Fokus pada masa kini adalah upaya untuk hidup dalam momen sekarang, menghargai pengalaman yang kita alami saat ini, tanpa terlalu terpaku pada kejadian masa lalu yang sudah berlalu atau terlalu terobsesi dengan apa yang mungkin terjadi di masa depan.

Ini membantu kita untuk lebih menikmati kehidupan, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Setiap langkah sederhana yang diambil memiliki dampak yang signifikan untuk mengendalikan pikiran. Melalui fokus pada pernapasan, olahraga teratur, menciptakan kalimat positif, dan praktik kesadaran diri, kita memperoleh cara yang efektif untuk mengelola stres dan kecemasan dalam kehidupan sehari-hari. 

Sumber: Halodoc

4  Cara Sederhana Meredakan Migrain

Migrain sebelah kiri, bukan sekadar sakit kepala biasa. Gejalanya bisa berupa nyeri kepala, mual, dan sensitivitas terhadap cahaya serta suara, yang bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Obat bisa jadi solusi terbaik, tapi obat tidak selalu tersedia saat migrain menyerang. Karena itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah sederhana yang bisa langsung kamu lakukan untuk meredakan gejala migrain.

Bagaimana cara meredakan migrain sebelah kiri?

Migrain umumnya berlangsung sekitar 4 jam tanpa penanganan. Namun, migrain parah, termasuk migrain sebelah kiri, bisa bertahan hingga 1 minggu. Frekuensi serangan migrain juga bervariasi, umumnya terjadi 2-4 kali sebulan.

Migrain bisa disebabkan oleh berbagai kondisi. Saat tanda pertama migrain muncul, cobalah langkah-langkah berikut untuk meredakan gejala dan merasa lebih nyaman:

  1. Kompres pada Dahi atau Belekar Leher dengan Air Dingin atau Hangat.

Gunakan kompres pada dahi atau belakang leher. Kompres es memiliki efek mati rasa yang dapat mengurangi gejala migrain. Sementara, kompres hangat dapat membantu mengendurkan otot yang tegang.

Selain kompres, kamu juga bisa mencoba air hangat untuk meredakan sakit kepala. Cobalah berbagai jenis kompres untuk mengetahui mana yang paling efektif membuat kamu merasa nyaman dan membantu meredakan sakit kepala sebelah yang mengganggu.

  1. Pijat Pelipis Agar Otot Lebih Rileks

Pijatan pada pelipis dapat membantu otot menjadi lebih rileks dan meredakan ketegangan. Namun, cara seperti ini bergantung pada preferensi setiap orang.

Bagi sebagian orang, pijatan sangat membantu meredakan sakit kepala karena dapat merangsang sirkulasi darah dan membuat kepala menjadi lebih rileks.

Namun, ada juga orang yang sangat sensitif terhadap sentuhan saat migrain, sehingga pijatan justru dapat memperburuk kondisi migrain.

Sehingga, penting untuk mengetahui reaksi tubuh kamu sendiri terhadap pijatan. Jika pijatan membuat kamu merasa lebih nyaman, kamu bisa melanjutkan cara ini untuk meredakan migrain. 

  1. Gunakan Aroma Lavender

Aroma lavender dapat membantu tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks. Kamu bisa mencium aroma lavender, mengonsumsi teh lavender, atau menghirup minyak esensial lavender sebagai cara lain mengatasi sakit kepala sebelah kiri.

Pilih metode yang paling nyaman untukmu, apakah itu menghirup langsung, menggunakan diffuser, atau menggunakan produk perawatan yang mengandung aroma lavender.

  1. Cobalah Istirahat di Ruangan dengan Cahaya yang Redup dan Tenang

Migrain sering kali meningkatkan sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Jika kamu mengalami migrain sebelah kiri, cobalah untuk beristirahat di ruangan yang gelap dan tenang.

Cahaya yang redup atau bahkan gelap total dapat membantu meredakan gejala migrain. Lingkungan yang tenang juga mengurangi stimulasi berlebih yang bisa memperburuk sakit kepala.

Jika memungkinkan, beristirahatlah atau tidur selama 15-30 menit. Tidur singkat ini dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan ketidaknyamanan akibat migrain, memberikan tubuh waktu untuk pulih dan merasa lebih baik.

Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini, kamu bisa meredakan gejala migrain sebelah kiri dan kembali beraktivitas dengan lebih nyaman. Ingat, pahami cara terbaik untuk tubuhmu adalah kunci dalam mengelola migrain.

Sumber: Halodoc