Cara Perban Luka Agar Tidak Lengket

Cara Perban Luka Agar Tidak Lengket

Sobat Salam, perawatan luka pada luka terbuka maupun tertutup haruslah dilakukan dengan tepat. Hal ini penting agar pemulihan bagian tubuh yang terkena luka, dapat pulih optimal seperti sedia kala.

Selain perawatan yang tepat, dalam penggunaan peralatan untuk merawat luka pun harus diperhatikan. Pastikan peralatan yang digunakan itu bersih, terhindar dari debu dan kotoran.

Hati-hati ketika harus menggunakan peralatan yang terbuat dari stainless, pastikan alat perawatan tersebut bebas dari karat. Sobat bisa membersihkannya dahulu menggunakan air bersih atau cairan antiseptik agar steril saat digunakan.

Yang tak kalah penting lainnya adalah alat penutup luka. Jika luka yang dialami memerlukan penutup untuk membantu pemulihannya, maka dari itu penting untuk mencari perban atau kain kassa yang tepat sesuai kebutuhan.

Dalam beberapa kasus, luka jadi sulit sembuh bisa terjadi karena faktor perban atau kain kassa yang menempel pada luka. Hal itu justru menjadikan luka yang sudah kering terkelupas kembali saat akan membuka perban untuk diganti.

Penyebab Perban Menjadi Lengket

Melansir dari laman alodokter.com, perban atau kassa yang menempel pada permukaan kulit yang terluka merupakan akibat dari permukaan luka yang kondisinya kurang lembap.

Biasanya daerah luka akan mengeluarkan sedikit cairan dari dalam luka, bisa berupa darah, cairan plasma dan lainnya. Cairan-cairan tersebut tadi juga mengandung protein yang memiliki sifat relatif lengket.

Cairan yang dikeluarkan ini akan terserap ke dalam perban, yang membuat perban lama kelamaan menjadi kering lalu relative melengket ke permukaan luka. Hal inilah yang menyebabkan perban menjadi lebih sulit dipisahkan atau dibuka dari lokasi luka pada saat akan mengganti perban.

Efek Kurang Baik dari Perban yang Lengket pada Luka

Terkadang perlengketan perban dapat menyebabkan penyembuhan luka berlangsung lebih lama. Hal ini terjadi karena ketika mencoba memisahkan perban yang melengket dapat menjadi luka kecil baru pada luka yang sedang dalam proses penyembuhan tersebut.

Gejalanya bisa ditandai dengan kembali muculnya perndarahan yang terjadi akibat teknik memisahkan perban yang kurang tepat.

Sebenarnya di atas permukaan kulit yang terluka dan ditutupi perban sedang terjadi proses penyembuhan berupa tumbuhnya sel-sel baru. Ketika perban yang dibuka melekat pada luka tersebut dapat menyebabkan potensi terangkatnya sel-sel yang beru tumbuh tersebut.

Hal ini membuat tubuh harus mengulang kembali pembuatan sel-sel baru tersebut sebagai bagian dari proses penyembuhan luka. Terkadang hal ini juga bisa menimbulkan rasa nyeri bagi pasien yang mengalami luka pada saat akan mengangkat perban yang lengket.

Cara Mencegah Perban Lengket pada Luka

Menjaga kelembapan kulit yang terluka menjadi faktor yang penting dalam proses penyembuhan luka. Oleh sebab itu untuk penting untuk mencegah kekeringan pada perban penutup luka. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan :

  • Sebelum luka ditutup oleh perban, baiknya oleskan salep terlebih dahulu. Hal ini berguna untuk mempertahankan kelembapan permukaan luka. Selain itu kondisi yang lembap ini dapat menciptakan lingkungan yang penyembuhan yang paling baik bagi luka. Karena sel-sel baru yang akan tumbuh lebih baik suasana lembap.
  • Jangan terlalu lama membiarkan perban tidak diganti. Sebaiknya perban penutup luka rutin diganti selama fase penyembuhan luka. Lakukan penggantian perban sehari sekali atau jika kotor dan basah.
  • Lakukanlah proses pembukaan perban dengan lembut dan steril pada saat akan mengganti perban. Jangan lupa juga untuk tetap mematuhi SOP perawatan luka yang tepat. Seperti selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh luka pada saat penggantian perban.
  • Pilihlah perban yang berbahan agak tebal. Perban atau kain kassa yang berbahan tipis akan mudah menyerap cairan dari dalam luka hingga menyebabkan luka cepat mengering. Lain halnya dengan perban dengan bahan yang lebih tebal, bahan yang tebal akan membuat cairan agak tertahan senhingga dapat menjaga kelembapan luka.

Cara Membuka Perban yang Terlanjur Lengket

Jika perban sudah terlanjur melengket pada luka, maka Sobat perlu memperhatikan beberapa hal agar tidak menyebabkan luka lainnya. Berikut cara yang dapat dilakukan saat membuka perban yang lengket :

  1. Cobalah basahi perban yang melengket tersebut dengan meneteskan air di atasnya. Gunakanlah air yang bersih, misalnya dengan menggunakan air matang bersuhu ruang. Atau Sobat juga bisa menggunakan cairan infus yang bisa didapatkan di apotek.
  2. Setelah cairan meresap, cobalah pijat dengan lembut sisi atas permukaan perban yang lengket (yang sudah ditetesi cairan).
  3. Taruh perban yang baru di atas perban yang melengket dengan menekan-nekan secara lembut perban yang baru. Hal ini untuk menghindari menyentuh daerah sekitar luka secara langsung dengan tangan.
  4. Selanjutnya coba menarik perban yang lengket tersebut secara perlahan-lahan dan lembut. Baiknya hal ini dilakukan dengan sabar dan tidak terburu-buru.

Proses membasahi perban yang lengket cukup dengan memberikan beberapa tetes cairan saja. Hindari merendam luka langsung dengan air. Basah tidak sama dengan lembap ya Sob!

Kondisi terlalu basah bagi luka adalah kondisi yang kurang baik karena akan membuat kulit bengkak dan sel yang baru tumbuh dapat tersapu oleh banyaknya air.

Perlu diingat juga selama proses penyembuhan luka penting sekali untuk menjaga kebersihan luka. Jika luka sudah tidak membutuhkan penutupan perban sebaiknya segera hentikan penggunaan perban untuk menutup luka. Karena luka juga memerlukan sirkulasi udara yang baik.

Pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi penting bagi pemulihan kuka dan cukupi kebutuhan minum air putih harian agar proses pemulihan berjalan optimal.

Namun jika perawatan luka tidak dapat dilakukan sendiri, segeralah hubungi dokter atau dapatkan bantuan pelayanan kesehatan di rumah ya Sob!

Mata Memar akibat Terbentur? Begini Cara Mengobatinya

Mata Memar akibat Terbentur? Begini Cara Mengobatinya

Sobat Salam, luka akibat cedera dari aktivitas sehari-hari umumnya menimbulkan luka terbuka. Perawatan dan pertolongan pertamanya pun mudah dilakukan karena luka terlihat jelas, sehingga kita dapat melakukan perawatan yang tepat sesuai dengan luka yang dialami.

Namun beda lagi apabila cedera yang dialami menimbulkan luka tertutup yang menimbulkan memar dan bengkak, terlebih jika cedera tersebut mengenai organ vital seperti mata. Maka perawatan lukanya pun perlu perhatian khusus, karena jika tidak tepat justru akan menimbukan masalah kesehatan lainnya pada mata.

Dalam istilah medis, memar pada mata disebut dengan periorbital hematoma. Kondisi ini adalah memar yang muncul pada jaringan di bawah kulit sekitar mata yang mengakibatkan memar atau lebam pada wajah.

Hematoma ini menyebabkan kondisi darah merembes di bawah kulit akibat kerusakan atau cedera pada pembuluh darah kapiler. Kondisi inilah yang menyebabkan munculnya lebam atau memar pada bagian yang terbentur.

Gejala Umum

Memar di mata termasuk cedera ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala ringan yang umumnya muncul adalah seperti :

  • Memar sekitar mata
  • Rasa nyeri
  • Mata membengkak
  • Lebam berwarna merah
  • Warna kulit yang memar menggelap
  • Penglihatan kabur sementara
  • Kesulitan membuka mata

Gejala di atas terjadi pada kondisi cedera ringan, perawatannya pun bisa dilakukan di rumah untuk mengobati memar.

Namun ada beberapa kondisi yang mengharuskan kita segerakan memeriksakan luka ke dokter. Gejala yang membutuhkan penanganan medis adalah sebagai berikut :

  • Penglihatan kabur ganda
  • Kehilangan penglihatan
  • Tidak mempu menggerakkan mata
  • Keluar darah atau cairan dari hidung atau telinga
  • Pendarahan pada mata
  • Sakit kepala yang tak kunjung hilang

Penyebab Memar di Mata

Secara umum penyebab memar ini adalah adanya cedera akibat pukulan atau benturan tepat ke mata, area dahi atau hidung. Kebanyakan kasus penyebab mata memar tidak diakibatkan oleh hal yang serius dan masih dapat disembuhkan dengan cara rumahan untuk menghilangkan memar.

Namun dalam beberapa kasus, memar pada mata juga bisa disebabkan oleh adanya gangguan pembekuan darah seperti hemophilia.

Penyebab mata lebam lainnya adalah adanya reaksi alergi, gigitan serangga, infeksi kulit pada mata, dan penyakit gigi.

Pertolongan Pertama Memar pada Mata

Segeralah melakukan pertolongan pertama jika mengalami cedera, termasuk jika mengalami cedera yang mengakibatkan lebam di area mata.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan memar di mata :

  • Kompres area yang emmar setelah cedera

Gunakan kain yang dibasahi dengan air digin ke bagian mata yang cedera. Hal ini berguna untuk membantu pembengkakan pada mata berkurang. Hindari menekan kompres ke bola mata.

  • Cek bagian bola mata yang cedera

Segera cari pertolongan medis jika ada darah di bagian putih bola mata.

  • Kompres dengan air hangat

Kompres air hangat ini dilakukan beberapa hari setelah pembengkakan mata mereada. Lakukan langkah ini 1-2 kali sehari.

  • Periksakan diri ke dokter jika ada gejala lain seperti yang disebutkan di atas.

Selain melakukan cara di atas, Sobat juga dapat menggunakan obat untuk luka memar yang tersedia di apotek. Seperti salep untuk menghilangkan memar di mata. Sedangkan untuk meredakan rasan nyeri, Sobat bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol.

Namun jika mencurigai adanya cedar yang lebih serius, baiknya segera mengunjungi dokter atau dapatkan bantuan pelayanan kesehatan di rumah untuk pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut.

Cara Mengobati Mata yang Infeksi dengan Bahan Alami

Cara Mengobati Mata yang Infeksi dengan Bahan Alami

Sobat Salam, secara medis luka dibagi menjadi luka terbuka dan tertutup. Dengan mengetahui jenis luka, akan membantu kita dalam melakukan perawatan yang tepat pada luka.

Hal ini pernting dilakukan agar luka terhindar dari risiko infeksi jika tidak dirawat dengan tepat. Terlebih jika luka terjadi pada anggota tubuh yang vital seperti mata.

Perawatannya pun memerlukan perhatian khusus, karena mata sangat rentan terpapar debu dan kotoran pembawa kuman dan bakteri penyebeb infeksi.

Infeksi mata adalah kondisi yang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan bahkan menyakitkan pada indra penglihatan ini. Dalam kondisi tertentu, jika tidak ditangani, infeksi mata bisa menjadi serius.

Pebgobatan Alami Infeksi pada Mata

Meskipun terbukti ampuh pada sebagian orang untuk menangani infeksi pada mata, tetapi harus selalu diingat untuk konsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum mencobanya secara mandiri.

Berikut ini adalah beberapa cara mengobati infeksi mata secara alami yang tersedia:

1. Air garam

Melansir Health Line, air garam atau cairan saline adalah salah satu pengobatan rumahan yang paling efektif untuk infeksi mata. Saline sendiri mirip dengan air mata, yang termasuk dalam bagian dari cara mata untuk membersihkan dirinya sendiri secara alami. Karena itu, masuk akal bahwa garam dapat mengobati infeksi mata secara efektif. Cairan saline steril dapat dibeli di apotek atau bisa juga secara online.

2. Kantong teh

Menempelkan kantong teh dingin di mata yang tertutup bisa menjadi cara untuk bersantai dan melepas lelah. Beberapa orang mengatakan bahwa ini bisa menjadi pengobatan rumahan yang efektif untuk infeksi mata. Beberapa jenis teh memiliki sifat anti-inflamasi yang menenangkan. Misalnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa teh hijau, teh chamomile, rooibos, dan teh hitam, semuanya memiliki sifat anti-inflamasi.

Oleh karena itu, menggunakan kantong teh di mata bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi pembengkakan. Tapi memang, sejauh ini belum ada penelitian yang menunjukkan bagaimana kantong teh dapat memengaruhi mata, atau apakah dapat digunakan untuk mengobati infeksi mata. Ingatlah juga bahwa meskipun perawatan antiradang dapat meredakan gejalanya, infeksi mata harus ditangani penyebabnya.

3. Kompres hangat

Jika mata terasa sakit, terinfeksi, atau teriritasi, kompres hangat dapat membantu meredakan keluhan. Kompres hangat mungkin juga bisa meredakan bintitan karena mengurangi penyumbatan yang menyebabkan mata bintitan. Selain itu, kompres hangat dipercaya dapat pula membantu meringankan gejala mata kering.

Penting untuk diperhatikan bahwa, meskipun kompres hangat dapat meredakan beragam bentuk infeksi mata, sebenarnya tidak dapat menyembuhkan kondisi tersebut.

4. Kompres dingin

Seperti kompres hangat, kompres dingin tidak dapat menyembuhkan infeksi mata. Namun, kompres dingin dapat meredakan ketidaknyamanan yang terkait dengan penyakit mata tertentu. Kompres dingin dapat mengurangi pembengkakan jika terjadi cedera mata dan infeksi.

Rendam kain dalam air dingin dan tempelkan dengan lembut pada mata Anda juga dapat mendinginkan kain basah di dalam kantong plastik yang dapat ditutup selama beberapa menit sebelum digunakan pada mata. Jangan pernah menekan mata dengan kuat atau meletakkan es langsung di mata atau kelopak mata agar tidak malah menimbulkan masalah

5. Tetes mata

Tetes mata atau “natural tears” yang mengandung histamin ini dapat digunakan untuk meredakan iritasi atau rasa terbakar di mata. Obat tetes mata dapat membantu meringankan gejala semua jenis infeksi mata yang menular. Obat tetas mata bisa membantu menghilangkan alergen, iritan, dan kotoran.

6. Obat pereda nyeri

Ibuprofen mengandung zat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan. Obat alergi juga dapat meredakan gejala penyakit mata yang menular jika penyebabnya adalah alergi. Obat-obatan ini meliputi: Tablet antihistamin Obat tetes mata topikal yang mengandung antihistamin Obat stabilisator sel mast (mast cell stabilizers)

7. Selalu hindari menyentuh mata

Menyentuh atau menggosok mata dapat memperburuk gejala infeksi mata yang menular, dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Jika seseorang perlu menyentuh mata, mereka dapat melakukannya dengan mencuci tangan secara menyeluruh sebelum dan sesudahnya. Bagi penderita penyakit mata atau infeksi mata, sebaiknya hindari memakai lensa kontak sampai gejalanya hilang untuk mencegah iritasi lebih lanjut.

Langkah Perawatan dan Pemulihan Patah Kaki

Langkah Perawatan dan Pemulihan Patah Kaki

Sobat Salam, secara umum jenis luka dibagi menjadi luka terbuka dan luka tertutup. Pada luka terbuka biasanya terjadi akibat tergores, tersayat, tertusuk, yang disebabkan adanya kontak degan benda tajam atau panas sehingga menimbulkan pendarahan luar.

Sementara pada luka tertutup biasanya terjadi karena benturan atau pukulan dengan benda tumpul yang menyebabkan memar dan bengkak. Pada luka tertutup kerusakan terjadi pada pembuluh darah di bawah jaringan kulit hingga menyebabkan pendarahan di dalam.

Salah satu luka yang mengakibatkan kerusakan jaringan di dalam adalah patah tulang. Patah tulang adalah luka tertutup yang terjadi karena adanya tekanan atau benturan berkekuatan besar daripada kekuatan tulang yang membentur bagian tubuh. Kondisi ini menyebabkan tulang patah senhingga bentuk atau bahkan posisinya berubah.

Proses pemulihannya pun berbeda, ada yang membutuhkan waktu berminggu-minggu atau bahkan hingga berbulan-bulan. Semua ini tergantung pada jenis, lokasi, dan parahnya tulang yang patah.

Perawatan dan Pemulihan Patah Tulang Kaki

Berikut ini beberapa tips untuk membantu pemulihan dan perawatan setelah patah tulang kaki.

  • Rajin cek ke dokter

Untuk meminimalisir rasa sakit yang diakibatkan oleh luka patah tulang,, penting untuk melakukan perawatan sesuai dengan anjuran dokter untuk memaksimalkan proses pemulihan. Setelah melakukan operasi, dokter biasanyan akan menganjurkan pasien untuk rajin mengontrol kondisi pemulihan luka patah tulang yang dialami. Agar jika timbul kondisi tertentu bisa dikonsultasikan untuk selanjutnya menjalankan strategi terbaik untuk mempercepat pemulihan sesuai dengan perawatan yang dibutuhkan.

  • Atasi rasa sakit

Luka patah tulang akan menimbulkan rasa sakut, nyeri, memar, dan bengkak. Untuk meminimalisir gejala tersebut, baiknya lakukan langkah untuk mengatasinya. Cara sederhana yang dapat dilakukan adalah berbaring, mengompres kaki dengan es batu, dan membuat posisi kaki lebih tinggi daripada bagian tubuh lainnya selama minimal 2 hari. Dalam beberapa kasus konsumsi obat penahan rasa nyeri biasanya dianjurkan untuk menahan rasa sakit. Seperti ibuprofen atau naproxen.

  • Gunakan alat penyangga selama masa pemulihan

Alat penyangga ini dapat membantu pasien untuk mengurangi beban tumpuan pada kaki yang patah. Beberapa jenis patah kaki bisa juga disembuhkan dengan metode weight bearing atau pembebanan berat badan untuk memberikan stabilitas saat berjalan.

  • Jangan banyak bergerak

Istirahat total saat mengalami patah tulang memang sangat penting dalam proses penyembuhan. Beberapa patah tulang kaki yang tidak parah memang membutuhkan waktu sebentar dalam proses penyembuhannya sehingga memungkinkan untuk bisa bergerak lagi. Maka dari itu dianjurkan untuk tidak banyak bergerak karena bisa menyebabkan masalah baru yang semakin memperparah kondisi.

  • Lakukan terapi fisik

Jika mengalami patah tulang sederhana, dokter akan menganjurkan untuk melakukan latuhan sederhana yang dapat dilakukan di rumah. Namun pada kasus patah tulang yang cukup parah, maka latihan fisik harus dilakukan dengan ahli terapi fisik. Latihan terapi fisik biasanya melakukan berbagai gerakan seperti peregangan dan laithan kekuatan.

  • Perhatikan bila ada gejala tak biasa

Berikanlah perhatian khusus pada luka patah tulang selama masa perawatan. Hal ini untik mengawasi dari kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi pada kaki. Gejala yang tak biasa tersebut di antaranya seperti demam, perubahan warna pada kaki, mati rasa, kesemutan, pembengkakan, atau nyeri berlebihan.

  • Cegah cedera lanjutan

Jika selama masa pemulihan Sobat masih tetap melakukan aktivitas, pastikan keamanannya ya! Sobat bisa memakai pelindung peralatan olahraga dan menggunakan sabuk pengaman atau helm saat berkendara, menghindari genangan air agar tidak terpeleset. Hal ini untuk mencegah dari cedera lainnya.

  • Jaga asupan nutrisi

Selain itu jangan lupa memperhatikan asupan nutrisi yang cukup seperti kalsium dan vitamin D untuk menunjang kesehatan tulang.

Segera hubungi dokter jika mengalami gejala berkepanjangan yang tak biasa pada luka atau sering kambuh setelah patah kaki.

Cara Mengatasi Korengan Pada Luka

Cara Mengatasi Korengan Pada Luka

Sobat Salam, selama proses penyembuhan luka kulit akan merangsang produksi kolagen untuk meregenerasi lapisan sel kulit yang baru. Sel darah merah yang ikut mengering pada luka, biasanya akan menyebabkan koreng.

Munculnya koreng ini sebenarnya normal kok Sob, itu artinya luka yang Sobat alami sedang berangsur sembuh. Namun bukan berarti perawatan luka berhenti sampai disitu saja. Jika kondisi ini dibiarkan, koreng yang muncul pada luka bisa berisiko terkena infeksi hingga muncul cairan nanah.

Apa itu Koreng Bernanah?

Koreng bernanah adalah kondisi ketika jaringan kulit yang terluka mengalami peradangan akibat infeksi bakteri.

Gejala koreng bernanah biasanya ditandai dengan munculnya cairan berwarna kuning, putih kekuningan, hingga kuning kecoklatan. Munculnya cairan ini terkadang disertai bau, ada juga yang tidak.

Sebenarnya kemunculan koreng ini menandakan adanya reaksi alami tubuh untuk melindungi area kulit yang terluka dari infeksi.

Koreng adalah sebuah jaringan yang terbentuk dari lapisan sel darah merah yang digunakan oleh trombosit untuk membuat bekuan darah di atas luka untuk mencegah pendarahan berlebih pada luka.

Adanya koreng ini berguna untuk memberikan ruang pada jaringan kulit untuk meregenerasi bagi kulit baru yang akan tumbuh. Proses tersebut akan berangsung dalam waktu berhari-hari sampai berminggu-minggu tergantung pada tingkat keparahan luka.

Meski adanya koreng ini sering dikaitkan sebagai pertanda luka yang mau sembuh, namun jika kondisi ini tidak dirawat dengan benar maka koreng bisa terinfeksi dan bernanah.

Penyebab Koreng Bernanah

Koreng yang bernanah ini disebabkan oleh peradangan yang ditimbulkan oleh bakteri. Bakteri tersebut mampu mengeluarkan racun yang dapat merusak jaringan kulit yang terluka hingga menimbulkan nanah.

Nanah ini adalah akumulasi dari sel darah putih dan jaringan kulit yang mati selama proses pertahanan tubuh terhadap bakteri yang menyerang luka.

Gejala Koreng Nanah

Tanda dari koreng bernanah ini bisanya akan diikuti gejala lainnya selain keluarnya nanah. Gejala lainnya adalah seperti :

  • Kulit di area koreng akan terasa hangat
  • Muncul kemerahan di sekitar area koreng
  • Nyeri dan pembengkakan
  • Demam, menggigil, dan lemas

Jenis Luka yang Rentan Mengalami Koreng Bernanah

  • Luka abrasi
  • Bekas Luka operasi
  • Luka diabetes
  • Luka yang dialami oleh orang yang sistem imunnya menurun karena penyakit tertentu

Bagaimana Cara Mengobati Koreng Bernanah di Rumah?

Berikut ini ada beberapa cara yang bisa Sobat lakukan di rumah untuk mengatasi koreng pada luka. Dengan catatan cara-cara berikut ini hanya bisa diterapkan pada jenis luka ringan saja ya Sob! Berikut di antaranya :

  • Tahan diri agar untuk tidak mengelupas koreng
  • Bersihkan koreng bernanah yang tak sengaja terbuka dengan air bersih atau cairan infus
  • Oleskan ssalep antibiotik bila perlu
  • Lakukan kompres hangat dengan kain atau handunk bersih yang dibasahi air hangat sebelumnya

Obat apa yang Bisa dipakai untuk Koreng Bernanah?

  • Petroleum jelly
  • Salep antibiotik

Ada baiknya untuk selalu menerapkan peraawatan luka yang tepat untuk mencegah risiko koreng bernanah ini. Jika langkah di atas kurang memberikan hasil maksimal pada luka yang dialami, baiknya segera mendapatkan pertolongan medis ya Sob!

Si Kecil Terbentur, Jangan Panik Lakukan Pertolongan ini

Si Kecil Terbentur, Jangan Panik Lakukan Pertolongan ini

Sobat Salam, cedera memang bisa dialami siapa saja. Tak terkecuali pada anak-anak. Di usianya yang masih dalam masa pertumbuhan, membuat si kecil senang untuk bereksplorasi. Pada umumnya anak-anak dalam masa eksplorasi senang memanjat dan berlarian.

Karena keseimbangan tubuhnya yang belum terbentuk secara sempurna. Sehingga pada saat memanjat atau berlari untuk mengeksplor lingkungan membuatnya terjatuh hingga terbentur.

Sebagai orang tua, pasti kita umumnya panik ketika si kecil terjatuh atau terbentur suatu benda. Sehingga kita akan melakukan berbagai macam cara untuk mengatasinya.

Kepala adalah bagian tubuh yang paling penting, karena fungsinya sebagai pelindung otak. Dan pada anak-anak struktur tulang tengkorang belumlah sekeras orang dewasa.

Maka dari itu, ketika anak terbentur di bagian kepala, orang tua harus selalu sigap untuk memberikan pertolongan. Agar terhindar dari risiko gangguan berbahaya lainnya.

Pertolongan Pertama pada Kepala Anak yang Terbentur

Ketika kita memiliki anak dengan usia aktif bereksplorasi, sudah semestinya kita berhati-hati mengawasi anak ketika bermain. Agar anak terhindar dari cedera dari aktivitas yang dilakukannya. Namun jika si kecil mengalaminya Sobat bisa memberikan pertolongan pertama ini pada si kecil yang mengalami terbentur di bagian kepala.

Berikut di antaranya :

  • Jangan Panik

Ketika mendengan si kecil menangis kencang karena kepalanya terbentur, pastilah kita akan merasa sangat khawatir dan panik. Namun ada baiknya kita tetap mengendalikan emosi agar pikiran tidak ikut menjadi kalut. Karena ketenangan ini penting agar dapat memutuskan langkah pertolongan pada si kecil.

  • Pindahkan ke Tempat yang Aman

Jika si kecil mengalami cedera ketika berada di tempat keramaian, baiknya segera pindahkan ke tempat yang kondusif. Hal ini untuk memberikan ke amanan dan ke nyamanan bagi si kecil dan untuk kita sendiri.

  • Lihat Kesadaran si Kecil

Jika si kecil menangis kencang setelah terbentur, Sobat tidak perlu khawatir dan bisa menenangkan si kecil dengan gendongan atau pelukan.

Namun jika si kecil tak sadarkan diri, segeralah buat si kecil tersadar.

  • Apabila Anak Pingsan, Periksa Pernapasannya

Segera cek pernapasan si kecil apabila ia pingsan setelah terkena benturan. Jika pernapasannya bermasalah, segera berikan napas buatan lima kali.

Jika si kecil bernapas dengan baik, baringkan dengan posisi menyamping. Dan jika memungkinkan bawalah si kecil ke fasilitas kesehatan.

  • Jika Anak Sadar, Cek Adakah Pendarahan

Ktika menemukan adanya pendarahan, lakukan penekanan di area yang mengalami pendarahan dengan tangan. Setelah itu, balutlah luka tersebut dengan perban atau kain bersih untuk menghentikan pendarahan.

  • Aplikasikan Kompres dingin

Baringkan si kecil dengan posisi senyaman mungkin. Kemudian lakukanlah kompres dingin menggunakan handuk yang dibasahi air sebelumnya, atau gunakan es batu yang dibalut oleh kain. Hindari menempelkan langsung es batu pada luka yang Sob! Lakukan kompres dingin ini selama 15-20 menit pada area yang terbentur.

  • Beri Obat Anti Nyeri Bila Perlu

Pada saat terbentur, biasanya dibarengi dengan munculnya rasa nyeri yang membuat si kecil tidak nyaman. Sobat bisa memberikan obat antinyeri seperti paracetamol jika diperlukan.

Semoga pertongan peratama di atas bisa memberikan penanganan pada si kecil yang terbentur. Namun jika muncul gejala seperti, demam, sakit kepala, kejang, hingga muntah-muntah dalam 24 jam. Maka segeralah mendapatkan pertolongan medis untuk memberikan perawatan yang tepat pada cedera yang dialami si kecil.

Cara Alami Meredakan Memar pada si Kecil

Cara Alami Meredakan Memar pada si Kecil

Sobat Salam, pada usia aktif, si kecil pasti akan senang untuk mengeksplorasi lingkungannya. Entah dengan memanjat atau berlarian. Karena keseimbangannya tidak sempurna, hal ini bisa menyebabkan si kecil terjatuh bahkan bisa terbentur.

Luka lebam atau memar umumnya akan muncul ketika si kecil terjatuh dan terbentur. Luka ini tergolong pada jenis luka tertutup. Kondisi ini umumnya menyebabkan kerusakan di jaringan bawah kulit epidermis, seperti rusaknya pembuluh darah kecil. Sehingga menyebabkan perubahan warna pada permukaan kulit.

Tak hanya itu, luka memar atau lebam ini muncul disertai dengan rasa nyeri yang membuat si kecil tidak nyaman. Kondisi seperti ini lah yang menyebabkan orang tua menjadi khawatir. Terlebih jika si kecil menangis dengan kencang setelah terbentur.

Memar biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu. Namun bisa jadi membutuhkan waktu yang lebih lama tergantung kondisi memar yang dialami.

Cara Mengobati Luka Memar pada Anak di Rumah

Berikut ini beberapa cara alami yang bisa Sobat lakukan di rumah, apabila si kecil terjatuh atau terbentur sehingga menimbulkan memar. Cara ini juga dapat mempercepat proses penyembuhan luka memar. Berikut di antaranya :

  • Kompres dengan es

Suhu dingin diyakini dapat membantu meredakan pembengkakan dan peradangan. Es juga dapat membantu meminimalkan jumlah darah yang keluar dari pembuluh darah kecil dan jaringan di sekitarnya.

Dengan catatan, jangan menempelkan es langsung pada luka ya Sob! Karena dapat menyebabkan iritasi, baiknya balut dulu es dengan handuk atau kassa steril.

  • Tinggikan Posisi Bagian Tubuh yang Memar

Posisikan bagian tubuh yang memar lebih tinggi daripada bagian tubuh lainnya. Tujuannya agar aliran darah ke area memar jadi berkurang sehingga dapat meredakan pembengkakan.

  • Kompres dengan Air Hangat

Baiknya kompres air hangat ini dilakukan setelah melakukan kompres air dingin. Tujuannya adalah untuk mempercepat perubahan warna kulit kembali normal.

  • Balut dengan Perban

Membalut bagian tubuh yang memar dengan perban berguna untuk mencegah memar bertambah parah dan mengurangi rasa nyeri. Pastikan juga balutannya tidak terlalu kencang ya Sob, agar memar tidak bertambah parah.

  • Konsumsi Obat Pereda Nyeri

Umumnya ketika si kecil terkena luka memar, rasa nyeri juga muncul berbarengan. Sobat bisa membrikan obat pereda nyeri seperti paracetamol untuk membantu mengurangi rasa nyeri pada memar yang di alami si kecil.

Kapan Memar pada Si Kecil perlu diwaspadai?

Luka memar pada anak perlu diwaspadai apabila ada tanda-tanda yang tidak normal. Misalnya :

  • Daerah memar tampak bengkak dan infeksi.
  • Si Kecil mengalami memar setelah kecelakaan serius atau cedera pada kepala dan perut.
  • Terdapat lebih dari satu memar di beberapa bagian tubuh anak, yang tidak diketahui penyebabnya.
  • Muncul gejala demam setelah mendapatkan luka.

Bila muncul gejala seperti di atas, baiknya Sobat segera membawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Apa Itu Kanker Otak: Penyebab, Gejala, Serta Pengobatannya

Apa Itu Kanker Otak: Penyebab, Gejala, Serta Pengobatannya

Apa faktor penyebab seseorang terkena kanker otak dan apakah memiliki kesempatan untuk bisa sembuh? Lalu apa penyebab seseorang bisa terserang kanker otak? Langsung saja yuk simak dalam artikel ini!

Pengertian Kanker Otak

Kanker otak merupakan salah satu jenis kanker yang menjangkiti tubuh. Mungkin Anda juga sudah tak asing lagi dengan penyakit ini dan termasuk ke dalam penyakit yang cukup berbahaya. 

Kanker otak adalah kondisi di mana sel-sel abnormal dan ganas tumbuh di dalam otak. Tumor otak dapat berasal dari otak itu sendiri atau menyebar dari organ lain ke otak. 

Otak berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi tubuh, seperti pergerakan, metabolisme, pernapasan, suhu tubuh, serta ingatan dan pikiran. 

Tumor ini dapat tumbuh dengan cepat dan menyebar ke jaringan lain di otak atau sistem saraf pusat lainnya, termasuk sumsum tulang belakang.

Kanker Otak dalam Statistik

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Globocan, pada tahun 2018 lalu kasus kanker otak di Indonesia mencapai 5.300. Angka tersebut menempatkan Indonesia di peringkat ke-15 dengan kasus kanker otak terbanyak di dunia.

Sementara itu lembaga kesehatan dunia WHO merilis bahwasannya pada tahun 2020, kasus kanker atau tumor otak lebih banyak menjangkiti pasien pria daripada wanita. 

Untuk pasien pria yakni sebanyak 168.346 pasien sementara untuk pasien wanita yakni sebanyak 139.756 pasien. 

Jenis Kanker Otak

Selain itu, kanker otak sendiri dibagi dalam dua jenis. Klasifikasi ini dibagi berdasarkan letaknya. Berikut ini pemaparan selengkapnya:

1. Kanker Otak Primer

Jenis yang pertama ialah kanker otak primer. Kanker otak ini berasal dari jaringan otak dan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk:

  • Astrocytoma : Jenis kanker otak yang tumbuh pada sel glial, yaitu sel pendukung sistem saraf.
  • Glioma : Jenis tumor otak ganas yang seringkali ditemukan pada orang dewasa.
  • Meningioma : Tumor yang tumbuh pada selaput yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang. Jenis tumor ini dapat bermula di bagian otak manapun, tetapi umumnya di otak besar dan otak kecil.
  • Medulloblastoma : Jenis kanker otak yang umum terjadi pada anak-anak.
  • Craniopharyngioma : Jenis tumor otak yang terjadi di dekat area otak yang berdekatan dengan mata atau di sekitar bagian bawah otak yang berdekatan dengan kelenjar pituitari. Tumor ini bisa terjadi pada anak-anak dan lansia serta bersifat jinak, yang berarti tidak bersifat kanker.

2. Kanker Otak Sekunder

Kemudian jenis yang kedua adalah kanker otak sekunder. Tumor otak sekunder berasal dari sel kanker yang menyebar ke otak dari organ tubuh lain. Jenis kanker yang sering menyebar ke otak antara lain kanker paru-paru, payudara, kulit, usus besar, ginjal, dan tiroid.

Baca juga, Daftar 8 Obat Untuk Mengatasi Sinusitis, Atasi Sekarang Juga

Faktor Apa yang Menyebabkan Kanker Otak

Perlu Anda ketahui bahwasannya kanker otak dapat menjangkiti disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya. Nah supaya Anda bisa terhindar dari penyakit yang cukup berbahaya ini, berikut ini adalah beberapa faktor yang memicunya.

1. Paparan Radiasi

Faktor yang pertama adalah paparan radiasi. Terpapar radiasi nuklir, ledakan bom atom, atau radioterapi untuk mengobati kanker dapat meningkatkan risiko kanker otak. 

Paparan radiasi dalam dosis tinggi atau dalam jangka waktu yang lama pada kepala atau bagian tubuh lainnya dapat meningkatkan risiko kanker otak. Nah untuk Anda yang kegiatan sehari-harinya bersinggungan dengan bahan radioaktif, maka sebaiknya lebih waspada.

2. Paparan Bahan Kimia

Kemudian yang kedua adalah kanker otak dapat dipicu oleh adanya paparan bahan kimia. Paparan bahan kimia tertentu dalam jangka waktu panjang, seperti pestisida, herbisida, zat kimia dalam plastik, timah, dan bahan bakar, dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

3. Merokok

Kebiasaan merokok, ternyata juga dapat menjadi pemicu penyakit kanker otak. Pasalnya di dalam rokok, mengandung berbagai zat-zat berbahaya yang cukup berbahaya bagi tubuh. Zat tersebut juga memicu kanker baik paru-paru bahkan otak.

4. Infeksi Virus

Beberapa jenis virus seperti HIV, cytomegalovirus, dan virus Epstein-Barr (EBV) dapat menyebabkan kerusakan pada DNA sel otak dan berpotensi menyebabkan kanker otak. 

5. Kelainan/penyakit Genetik

Kemudian faktor yang menyebabkan kanker otak lainnya adalah penyakit genetik. Penyakit genetik seperti sindrom Gorlin, Von Hippel-Lindau, Li-Fraumeni, tuberous sclerosis, dan faktor keturunan dapat berkontribusi terhadap risiko kanker otak.

Gejala Penyakit Kanker Otak

Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja gejala penyakit kanker otak yang muncul supaya dapat terdeteksi sejak dini. Sehingga langkah pengobatan bisa dilakukan sedini mungkin. Berikut ini adalah beberapa gejalanya:

Gangguan Emosi

Gejala pertama yang mungkin bisa muncul adalah adanya gangguan emosi. Perubahan suasana hati atau mood yang dapat berubah karena tidak terkendalinya kondisi otak.

Sakit Kepala

Gejala yang paling umum terjadi tentu saja penderita akan mengalami sakit kepala. Gejala yang satu ini dapat terus berkembang secara bertahap bahkan berpotensi untuk memburuk seiring berjalannya waktu.

Berhalusinasi

Kemudian penderita kanker otak juga berpotensi mengalami halusinasi atau pengalaman sensorik yang tidak nyata. 

Kelumpuhan

Gejala ini bisa terjadi sebagai akibat dari tekanan yang diberikan oleh tumor terhadap area otak yang mengontrol gerakan. 

Kejang

Kemudian gejala kejang dapat terjadi ketika tumor mengganggu aktivitas normal otak.

Perubahan Kepribadian

Pada beberapa kasus kanker otak, penderita dapat memperlihatkan gejala perubahan kepribadian dan perilaku. 

Beberapa faktor yang dapat berperan meliputi pertumbuhan tumor yang mengganggu fungsi normal otak, serta lokasi dan ukuran tumor yang memengaruhi berbagai aspek perilaku dan emosi.

Gangguan Penglihatan

Sel-sel abnormal pada kanker otak berpotensi untuk menekan saraf mata, sehingga penderita mengalami gangguan penglihatan. Jika sudah parah, bukan tidak mungkin dapat menyebabkan kebutaan.

Mual dan Muntah

Ketidakseimbangan hormon yang muncul akibat kanker otak membuat penderita akan mengalami mual dan muntah.

Ciri Kanker Otak Stadium Akhir

Di sisi lain, terdapat beberapa kasus penyakit kanker otak tidak terdeteksi sejak dini. Bahkan penderitanya justru sudah memasuki stadium akhir. Setidaknya ada beberapa ciri kanker otak stadium akhir yang perlu Anda ketahui:

  • Sel Tumor yang Berkembang Cepat: Tumor otak pada stadium akhir dapat memiliki pertumbuhan sel yang cepat dan ganas, dengan kemampuan menyebar ke jaringan terdekat.
  • Perubahan Bentuk Sel Tumor: Saat dilihat di bawah mikroskop, sel-sel tumor akan terlihat berbeda atau abnormal.
  • Resistensi Terhadap Perawatan: Tumor pada stadium akhir mungkin telah menjadi resisten terhadap perawatan yang telah dilakukan sebelumnya.
  • Beberapa jenis tumor dapat membentuk pembuluh darah baru sehingga perkembangan sel abnormal menjadi lebih cepat.

Pengobatan Kanker Otak

The American Cancer merilis sebuah statistik mengenai penderita kanker otak. Studi tersebut memperkirakan angka terjadinya tumor otak primer (bukan penjalaran dari kanker lain) berkisar antara 7-19.1 orang dari 100.000 populasi.

Sementara itu sebuah penelitian di Inggris telah menghimpun angka harapan hidup bagi penderita kanker otak pada orang dewasa:

  • 40% dapat bertahan hidup satu tahun atau lebih setelah diagnosis 
  • 20% dapat bertahan hidup lima tahun atau lebih setelah diagnosis 
  • 15% dapat bertahan hidup sepuluh tahun atau lebih setelah diagnosis

Lantas apakah penderita kanker otak bisa sembuh? Jawabannya adalah iya, akan tetapi kesembuhan sangat tergantung pada berbagai faktor seperti stadium atau tingkat keparahan kanker, jenis kankernya, letak tumor ganas yang menyerang otak, dan respons penyakit terhadap pengobatan.

Setidaknya ada beberapa pengobatan kanker otak yang bisa diambil sebagai upaya kesembuhan, antara lain sebagai berikut:

  • Operasi: Seperti kraniotomi, di mana dokter membelah tulang kepala untuk mengangkat kanker. Neuroendoskopi juga dapat digunakan.
  • Kemoterapi: Penggunaan obat-obatan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.
  • Radioterapi: Pemakaian sinar radiasi untuk merusak sel kanker.
  • Terapi Target: Pengobatan yang mengarahkan komponen spesifik di sel kanker.
  • Obat-obatan: Beberapa obat dapat membantu mengatasi pertumbuhan tumor ganas di otak.

Baca juga, 8 Rekomendasi Obat Mimisan, Konsumsi Supaya Reda!

Itulah informasi lengkap seputar penyakit kanker otak lengkap dengan gejala, jenis-jenisnya, hingga pengobatan yang bisa dilakukan. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan jangan segan untuk share ke seluruh sosial media Anda.

Nantikan informasi seputar kesehatan lainnya dan jangan lupa untuk cek layanan kesehatan dari Salam-Homecare

Sumber referensi:

https://www.alomedika.com/penyakit/onkologi/tumor-otak/epidemiologi

https://doktersehat.com/informasi/kanker/gejala-kanker-otak/

https://www.alodokter.com/penyebab-kanker-otak-yang-perlu-anda-waspadai

https://health.kompas.com/read/2022/09/12/220000868/tanda-tanda-kanker-otak-stadium-akhir-yang-harus-diwaspadai

Inilah 10 Penyakit Akibat Polusi Udara, WASPADA!

Inilah 10 Penyakit Akibat Polusi Udara, WASPADA!

Ternyata terdapat 7 penyakit akibat polusi udara yang berisiko menjangkiti tubuh kita, jangan anggap remeh! Yuk ketahui penyakit apa saja dalam artikel ini plus cara pencegahannya supaya kita bisa lebih waspada.

Polusi Udara, Masalah Utama di Kota-kota Besar

Akhir-akhir ini, isu polusi udara tengah menjadi perbincangan di tengah-tengah masyarakat. Tentu saja hal tersebut sebagai implikasi dari masalah polusi yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia, lebih khusus Jakarta.

Bagaimana tidak, kualitas udara di Jakarta sendiri menjadi yang terburuk kedua di dunia. Per tanggal 15 Agustus 2023, Indeks Kualitas Udara (AQI) dari Kota Jakarta sendiri menyentuh angka 165.

Angka tersebut menempatkan Jakarta dengan kualitas udara tidak sehat. Berdasarkan keterangan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya polusi udara, meliputi:

  • Transportasi sebesar 75 persen.
  • Pembangkit listrik dan pemanas sebesar 9 persen.
  • Pembakaran industri sebesar 8 persen.
  • Pembakaran domestik sebesar 8 persen.

Penyakit Akibat Polusi Udara

Adanya polusi udara tidak hanya berpengaruh buruk bagi lingkungan saja, akan tetapi juga bisa berdampak bagi kesehatan tubuh manusia. Pasalnya polusi dapat langsung terpapar ke dalam tubuh saat kita hirup ketika bernapas.

Baca juga, Vitamin Penjaga Imun

Penyakit tersebut pun beragam, mulai dari yang ringan sampai yang berbahaya dan membutuhkan penanganan serta pengobatan intensif. Lantas apa sajakah penyakit-penyakit tersebut? Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Pneumonia

Penyakit pertama yang berpotensi menjangkiti adalah Pneumonia atau paru-paru basah. Infeksi yang terjadi pada kantung udara di paru-paru menyebabkan peradangan, dan dalam kasus pneumonia, peradangan ini dapat berkembang hingga menimbulkan cairan atau nanah di paru-paru.

Polusi udara dapat meningkatkan risiko pneumonia, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak dan orang tua.

2. Bronkitis Kronis

Kemudian polusi udara juga dapat meningkatkan risiko terkena bronkitis kronis. Bronkitis kronis adalah kondisi peradangan pada saluran bronkial yang berkembang seiring waktu.  

Polusi udara, terutama polusi partikel dan zat kimia yang dihirup dari udara yang tercemar, dapat merusak dinding saluran udara, memicu peradangan, dan meningkatkan produksi lendir.

3. ISPA

Polusi udara memiliki dampak serius terhadap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Terutama pada anak-anak, polusi udara dapat memicu peningkatan kasus ISPA. 

ISPA yang berulang akibat paparan polusi udara berkelanjutan dapat memperburuk sistem pernapasan, menyebabkan komplikasi serius, dan memperbesar risiko terkena penyakit lain, termasuk penyakit jantung hingga kanker paru-paru.

4. Asma

Penyakit selanjutnya adalah Asma. Pencemaran udara, termasuk ozon dan polusi partikel, dapat memicu serangan asma dengan meningkatkan peradangan di saluran napas.

5. Penyakit Kardiovaskular

Polusi udara juga dapat menyebabkan penyakit-penyakit Kardiovaskular. Paparan polusi udara dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dengan memicu peradangan, mengganggu fungsi pembuluh darah, dan mempengaruhi detak jantung.

6. Kanker Paru-paru

Polusi udara merupakan faktor penyebab kanker paru-paru yang signifikan. 

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa polusi udara luar ruangan mengandung zat-zat berbahaya yang dapat menyebabkan kanker paru-paru, sebanding dengan risiko akibat merokok.

Orang yang tinggal di daerah dengan polusi udara tinggi atau terpapar polusi udara berkepanjangan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru.

7. Memperburuk Gejala PPOK

Kemudian paparan polusi udara juga dapat memperburuk gejala PPOK. PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), yang merupakan kondisi pernapasan yang menyebabkan sulit bernapas akibat penyumbatan saluran udara di paru-paru.

Paparan polusi udara berkepanjangan, termasuk asap kendaraan, asap pabrik, dan polutan udara lainnya, dapat memperburuk kondisi PPOK. 

Polutan udara seperti partikel debu dan zat kimia berbahaya dalam udara dapat merusak jaringan paru-paru yang sudah terganggu oleh PPOK, memperparah peradangan, dan meningkatkan kesulitan bernapas.

8. Bronchopneumonia

Kemudian Anda juga bisa berpotensi terkena penyakit Bronchopneumonia. Bronchopneumonia adalah jenis pneumonia yang menyebabkan infeksi dan peradangan pada saluran udara (bronkus) dan kantung udara (alveolus). 

Meskipun polusi udara dapat memicu gangguan pernapasan dan mungkin memperburuk gejala bronchopneumonia, bronchopneumonia umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. 

9. Gangguan Kesehatan Mental

Polusi udara tidak hanya mempengaruhi fisik, tetapi juga dapat mempengaruhi kesejahteraan mental, terkait dengan peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh.

10. Gangguan Perkembangan Paru pada Anak-anak

Anak-anak yang terpapar polusi udara memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan perkembangan paru-paru.

Baca juga, Cara Mencegah Gangguan Pernapasan

Apakah Polusi Udara Dapat Menyebabkan Kematian

Lantas apakah polusi udara berpotensi menyebabkan kematian? Jawabannya adalah iya. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan polusi udara, terutama polutan seperti partikel halus (PM2.5) dan gas beracun seperti nitrogen dioksida (NO2), dapat menyebabkan jutaan kematian dini setiap tahun di seluruh dunia. 

WHO juga melaporkan bahwa polusi udara menyebabkan tujuh juta kematian dini setiap tahunnya.

Cara Mencegah Penyakit Akibat Polusi Udara

Lantas langkah pencegahan seperti apa yang harus kita lakukan agar bisa terhindar dari penyakit yang diakibatkan oleh polusi udara. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

  • Menggunakan masker : Saat berada di daerah dengan polusi tinggi, gunakan masker khusus untuk melindungi saluran pernapasan.
  • Batasi aktivitas di luar rumah: Usahakan untuk tetap berada di rumah dan membatasi kegiatan di luar ruangan. Kegiatan di luar ruangan akan memperbesar kemungkinan terkena paparan dari polusi tersebut.
  • Jaga Kebersihan Lingkungan: Bersihkan rumah secara rutin untuk mengurangi debu dan partikel polutan dalam rumah.
  • Ventilasi yang Baik: Pastikan sirkulasi udara di dalam ruangan baik dengan ventilasi yang memadai.
  • Gunakan Purifier Udara: Gunakan alat penyaring udara di dalam ruangan untuk mengurangi partikel berbahaya.
  • Berobat jika terasa sakit: Jangan segan untuk segera berkonsultasi kepada dokter jika mengalami gangguan kesehatan. Nah untuk meminimalisir risiko terkena polusi, layanan kesehatan home care bisa bisa jadi pilihan. 

Salam-Homecare telah menyediakan layanan dokter dan perawat yang bisa datang ke rumah. Anda tak perlu lagi pergi ke rumah sakit atau klinik untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Jadi langsung saja yuk cek Layanan Dokter dan Perawat ke rumah dari Salam-Homecare. 

Waspadai Dampak Polusi Udara

Itulah penyakit akibat polusi udara yang penting untuk Anda ketahui dan waspadai. Polusi saat ini menjadi salah satu permasalahan yang cukup pelik. Sehingga membutuhkan sinergitas dari semua lapisan untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Jangan lupa untuk share artikel ini kepada rekan atau kerabat Anda. Langkah kecil dengan men-share artikel ini memiliki dampak yang besar bagi orang lain. 

Sumber Referensi:

https://www.cnbcindonesia.com/research/20230820230330-128-464477/polusi-udara-jakarta-presiden-batuk-ribuan-warga-bisa-tewas#:~:text=Ngabila%20mengatakan%2C%20dampak%20polusi%20udara,darah%20seperti%20hipertensi%20dan%20jantung.

https://www.allianz.co.id/explore/ini-5-jenis-penyakit-yang-bisa-muncul-akibat-polusi-udara.html

https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/penyakit-penyakit-mematikan-yang-disebabkan-polusi-udara

https://hellosehat.com/pernapasan/emfisema/pengertian-ppok/

Makanan yang Aman Untuk Penderita GERD, CATAT!

Makanan yang Aman Untuk Penderita GERD, CATAT!

Untuk Anda penderita GERD, berikut ini adalah beberapa makanan yang bisa Anda konsumsi secara aman. Lantas apa sajakah itu, yuk simak rekomendasi selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Mengenal Apa Itu GERD

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah penyakit kronis pada sistem pencernaan yang terjadi ketika asam lambung naik kembali ke esofagus atau kerongkongan. 

Hal ini terjadi akibat melemahnya sfingter, yaitu katup yang seharusnya mengatur perjalanan makanan dari mulut ke lambung. 

Jika GERD tidak ditangani dengan baik, dapat timbul komplikasi yang lebih serius, seperti peradangan pada esofagus (esofagitis), yang dapat menyebabkan perdarahan, luka, tukak, hingga jaringan parut pada esofagus. 

Jaringan parut ini dapat menyebabkan penyempitan esofagus yang kemudian mengganggu proses menelan. 

Sebagian penderita GERD yang berkepanjangan juga berisiko mengalami komplikasi serius seperti Barrett’s esofagus, yang dapat berkembang menjadi kanker esofagus di kemudian hari.

GERD merupakan salah satu penyakit yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang tepat. Sebab jika dibiarkan begitu saja, bukan tidak mungkin penyakit ini justru dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan.

Berdasarkan jurnal dari unper.ac.id, di Indonesia sendiri tingkat prevalensi atau kasus penyakit GERD sudah mencapai 27,4 persen. Penderita penyakit ini didominasi oleh wanita dengan 53,66 persen dan usia paling banyak pada usia 26-35 tahun sebesar 29,26 persen.

Gejala Penyakit GERD

Nah penting untuk Anda mengetahui apa saja gejala penyakit GERD. Hal ini supaya Anda bisa mendeteksi dan melakukan pencegahan di awal. Berikut beberapa gejala yang perlu Anda ketahui: 

1. Heartburn (Sensasi Dada Terbakar)

Gejala yang pertama ialah sensasi seperti terbakar pada bagian dada. Biasanya gejala tersebut muncul setelah makan. 

Ini adalah perasaan terbakar atau panas di dada yang disebabkan oleh iritasi pada lapisan kerongkongan akibat asam lambung yang naik kembali.

Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, hal ini dapat menyebabkan iritasi pada lapisan kerongkongan, yang kemudian menghasilkan gejala seperti rasa terbakar atau sensasi panas di dada yang sering disebut sebagai “heartburn” atau nyeri ulu hati.

2. Regurgitasi

Kemudian gejala yang kedua adalah Regurgitasi. Regurgitasi ini adalah perasaan makanan atau cairan asam yang naik kembali ke mulut dari lambung. Untuk itu, jika Anda merasakan gejala ini, maka perlu diwaspadai.

3. Nyeri di Perut Atas

Selanjutnya Anda akan merasakan nyeri di perut atas atau bahkan bagian dada. Hal ini dikarenakan naiknya asam lambung dari lambung ke dalam kerongkongan (esofagus). 

4. Kesulitan Menelan (Disagfia)

Terkadang penderita GERD mengalami kesulitan menelan makanan atau cairan, seperti ada yang tersangkut di tenggorokan. Ada beberapa penyebab mengapa gejala GERD yang satu ini muncul.

Beberapa di antaranya adalah sumbatan pada kerongkongan, gangguan otot menelan, hingga gangguan sistem saraf.

5. Sensasi Benjolan di Tenggorokan

Beberapa penderita merasakan seperti ada benjolan di tenggorokan atau sensasi tertekan di tenggorokan.

Jika Anda ingin mengetahui beberapa informasi lengkapnya seputar GERD, bisa dicek di dalam artikel berikut, Apa Itu GERD? Inilah Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

Rekomendasi Makanan Bagi Penderita GERD

Nah bagi penderita penyakit GERD, terdapat beberapa makanan yang direkomendasikan untuk Anda konsumsi. Berikut ini adalah beberapa di antaranya. 

Sayur-sayuran Hijau

Sumber: theasiaparent.com

Rekomendasi makanan yang pertama adalah sayuran hijau. Pasalnya jenis makanan ini mengandung banyak sekali nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Salah satunya serat yang efektif menurunkan kadar asam dalam lambung.

Nah ada beberapa jenis sayuran hijau yang bisa Anda konsumsi jika memiliki masalah pencernaan seperti asam lambung atau GERD. Misalnya brokoli, kembang kol, timun, buncis, dan beberapa sayuran lainnya.

Daging Tanpa Lemak

Kemudian rekomendasi makanan untuk GERD yang kedua adalah daging tanpa lemak. Hal ini disebabkan bagi penderita GERD tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak.

Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan proses pengolahannya. Hindari proses pengolahan dengan cara digoreng apalagi dengan minyak yang terlalu banyak. Sebagai alternatif, Anda bisa mengolahnya dengan cara memanggang, hingga mengukusnya.

Buah Melon

Sumber: Theasianparent

JIka Anda menyukai buah melon, maka ada kabar baik nih! Buah yang satu ini disarankan untuk bisa Anda konsumsi. Buah ini memiliki kandungan pH berkisar 6,1. Itu artinya adalah kandungan asam dalam buah ini aman dikonsumsi.

Sehingga buah ini aman untuk Anda konsumsi.

Oatmeal

Kemudian Anda juga bisa mengonsumsi Oatmeal, terutama saat sarapan. Makanan ini mengandung serat yang dapat meredakan gejala refluks asam lambung seperti sensasi dada yang terbakar. 

Minuman Jahe

Mengacu pada laporan dari Medical News Today, penelitian telah mengindikasikan bahwa jahe memiliki kemampuan untuk mengurangi tekanan pada katup di bagian bawah esofagus dan meningkatkan proses pengosongan lambung. 

Dengan demikian, katup esofagus yang berfungsi dengan baik dapat mencegah naiknya asam lambung ke bagian atas.

Jus Lidah Buaya

Minuman alami lidah buaya dalam bentuk gel dikatakan memiliki kemampuan untuk menenangkan saluran pencernaan dan bahkan mengurangi gejala asam lambung.

Nasi Merah

Sebagai pengganti nasi yang biasa kita konsumsi, Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan nasi merah. 

Nasi merah dikenal memiliki serat lebih tinggi dibandingkan dengan nasi putih, yang dapat membantu mengurangi risiko terjadinya refluk asam lambung. 

Selain itu, nasi merah juga cenderung memiliki indeks glikemik lebih rendah, yang bisa membantu menjaga tingkat gula darah stabil. 

Makanan/Minuman yang Dilarang Bagi Penderita GERD

Selain makanan yang aman, Anda juga perlu mengetahui beberapa makanan/minuman yang harus dihindari oleh penderita GERD. Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Makanan dengan kandungan lemak yang tinggi
  • Makanan pedas, seperti sambal dan sejenisnya
  • Makanan yang mengandung asam seperti buah tomat, dll
  • Minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan minuman berkafein lainnya
  • Cokelat karena mengandung kafein.
  • Bawang-bawangan

Yuk Jaga Makanan yang Dikonsumsi

Demi kesehatan, tentu saja penderita GERD harus lebih selektif terhadap apa saja makanan yang dikonsumsi. Oleh karenanya, beberapa rekomendasi makanan untuk GERD di atas bisa menjadi informasi sebagai makanan yang aman untuk Anda konsumsi.

Selain tindakan, upaya menjaga kesehatan juga bisa Anda lakukan dengan menambah literasi serta pengetahuan. Jadi nantikan informasi seputar kesehatan lainnya di artikel Salam-Homecare ya.

Anda juga bisa menikmati layanan kesehatan home care dari kami. Untuk informasi seputar layanan, selengkapnya Anda bisa cek di sini. Semoga bermanfaat!

Sumber referensi:

https://id.theasianparent.com/makanan-untuk-gerd

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/pantangan-asam-lambung