Nebulizer : Mengenal Fungsi, Cara Kerja dan Efek Samping

Sumber : tirto.id

Sobat Salam, apa kalian tahu Nebulizer? Nebulizer merupakan jenis alat yang memiliki fungsi seperti inhaler untuk mengubah dan memasukkan obat berbentuk cairan di dalamnya langsung ke saluran pernapasan.

Salah satu pengobatan gangguan pernapasan atau penyakit paru-paru adalah dengan menggunakan obat yang dihirup atau terapi aerosol. Obat ini ada yang bekerja untuk mengatasi sesak napas, mengurangi peradangan, dan mencegah kekambuhan gejala. Pemberian obat hirup ini bisa melalui inhaler dan nebulizer.

Perbedaan keduanya ada pada kerja alatnya. Nebulizer tidak menyemprotkan obat, melainkan mengubahnya dari cairan menjadi uap, sehingga obat lebih mudah masuk ke paru-paru.

Nebulizer terdiri dari mesin kompresor udara, wadah kecil untuk obat cair, dan selang elastis yang menghubungkan kompresor udara ke wadah obat. Di atas wadah obat terdapat corong atau masker yang akan digunakan untuk menghirup kabut.

Ada dua versi daya nebulizer, yaitu menggunakan listrik dan menggunakan baterai. Alat ini umum digunakan sebagai terapi pengobatan penyakit pernapasan kronis, baik untuk anak-anak maupun orang dewaa. Ini karena dibandingkan dengan inhaler, uap yang dihasilkan nebulizer amat sangat kecil sehingga obat akan lebih cepat meresap ke bagian paru yang ditargetkan.

Cara kerja Nebulizer

Nebulizer lebih sering digunakan dalam serangan asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) karena alat ini tidak memerlukan teknik pernapasan yang rumit. Pasalnya, saat menggunakan inhaler, sobat perlu mengambil napas dalam terlebih dahulu sebelum menyemprotkan obat.

Obat yang dihantarkan oleh nebulizer akan diserap perlahan, dan sobat mungkin harus duduk diam selama 10 sampai 15 menit. Alat bantu ini bekerja dengan cara mengubah obat cair menjadi uap. Udara yang mengandung uap obat kemudian akan ditekan naik melalui selang ke masker.

Berikut ini penyakit yang bisa diatasi dengan nebulizer :

1.   Asma

Asma adalah kondisi di mana saluran pernapasan menyempit dan membengkak, serta memproduksi lendir berlebih. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, serta menimbulkan gejala-gejala seperti batuk dan mengi (napas berbunyi).

Baca Juga Penyakit Asma : Definisi, Penyebab dan Cara Mengobatinya

   2.   Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

PPOK adalah penyakit yang menyebabkan seseorang sulit bernapas karena tersumbatnya saluran udara di paru-paru. PPOK merupakan penyakit progresif, artinya penyakit ini akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.

   3.   Pneumonia

Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang paru, sehingga menyebabkan kantung udara di dalam paru (alveolus) meradang dan membengkak. Kondisi kesehatan ini sering kali disebut dengan paru-paru basah, sebab paru bisa saja dipenuhi dengan air atau cairan lendir.

   4.   Bronkiektasis

Bronkiektasis adalah kondisi yang ditandai dengan saluran napas yang luka dan meradang. Nebulizer membantu membersihkan lendir. Dengan begitu, sobat lebih mudah mengeluarkan lendir dan obat-obatan untuk infeksi bakteri jadi lebih mudah diserap.

   5.   Bronkiolitis

Bronkiolitis adalah peradangan dan pembengkakan saluran udara kecil (bronkiolus) akibat infeksi virus. Hal tersebut sering ditemukan pada bayi dan bisa jadi salah satu risiko penyebab asma di kemudian hari.

   6.   Fibrosis kistik

Fibrosis kistik adalah penyakit genetik yang menyerang kemampuan tubuh mengendalikan gerakan garam dan air di antara sel. Akibatnya terbentuklah lendir yang sangat kental di paru-paru dan sistem pencernaan. Hal ini membuat sobat susah bernapas dan meningkatkan risiko infeksi paru.

   7.   Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan pada area hidung dan sinus. Menurut berbagai laporan, nebulizer tipe ultrasonik cukup asli ampuh mengurangi gejala-gejala sinusitis seperti hidung tersumbat atau nyeri di area hidung dan wajah.

Baca Juga Infeksi Saluran Pernapasan Bawah. Apakah Berbahaya?

Compressor Nebulizer

Apa efek samping dari nebulizer?

Efek samping dari pemakaian nebulizer tergantung pada cairan obat sesak napas yang digunakan. Berikut beberapa efek dari pemakaian bronkodilator :

  • Tangan gemetar
  • Sakit kepala
  • Detak jantung tidak beraturan
  • Kram otot
  • Mual
  • Mulut kering
  • Batuk
  • Diare,dll

Sumber : hellosehat.com || alodokter.com

Leave a comment

Your email address will not be published.