Sumber : id.theasianparent.com

Sobat Salam, masa laktasi adalah masa sang ibu menyusui sendiri buah hati. Melalui menyusui, ibu dapat mempercepat proses pemulihan rahim serta dapat mengurangi berat badan. Pemberian ASI merupakan hal mutlak yang diberikan pada bayi, bahkan dianjurkan pada ibu sehat yang baru melahirkan untuk mencoba menyusui bayinya sekitar 30 menit setelah melahirkan.

Menerapkan manajemen laktasi sejak masa kehamilan penting dilakukan. Tujuannya agar ibu dapat memenuhi kebutuhan ASI yang dibutuhkan si kecil dengan baik.

Manajemen laktasi merupakan upaya yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan dalam menyusui. Hal itu sebaiknya sudah dilakukan sejak awal kehamilan, hingga selama masa menyusui.

Secara alami, manajemen laktasi sudah dimulai sejak awal kehamilan. Hal tersebut ditandai dengan payudara yang mulai membesar, areola yang terlihat lebih gelap, serta puting yang menjadi tegak.

Kadar hormon prolaktin dan oksitosin yang berperan dalam mempersiapkan laktasi akan mengalami peningkatan semasa kehamilan. Peningkatan tersebut bermanfaat dalam menunjang produksi air susu. Sementara hormon oksitosin, bertanggung jawab terhadap keluarnya air susu. Efek kedua hormon ini juga membuat Ibu tetap tenang, santai, serta siap mengurus dan menyusui bayi.

Baca Juga Antara Susu Sapi dan Susu Nabati

Sobat, berikut ini beberapa manfaat yang dapat ibu dapatkan dari kegiatan menyusui :

   1.   Pemulihan rahim

Pada waktu menyusui, terjadi perintah di otak untk mengeluarkan hormon tertentu (hormon oksitosin) yang menyebabkan terjadinya kontraksi otot rahim untuk pemulihan setelah proses persalinan. Mempercepat proses nifas (keluarnya sisa darah di rahim) dan penyembuhan pembuluh darah yang terluka akibat persalinan. Proses kontraksi sebagai pemulihan rahim ini dapat dirasakan pada minggu pertama setelah melahirkan, yaitu ketika bayi menghisap ASI secara otomatis proses tersebut berlangsung.

   2.   Ekonomis dan praktis

Melalui pemberian ASI, ibu tidak perlu repot-repot membuatkan susu jika buah hati merasa haus. Ibu dapat langsung memberikan kapan saja bayi inginkan. Praktis, ekonomis, lebih higienis serta membantu menguatkan ikatan tali antara ibu dan bayi.

   3.   Sarana KB alami

Jika ibu memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan, artinya tanpa ada cairan lain, hal ini juga merupakan suatu cara untuk ber-KB (Keluarga Berencana), karena selama pemberian ASI, pengeluaran sel telur dan indung telur bisa terhambat dan tidak terjadi ovulasi. Tidak membatasi pemberian ASI, setiap saat bayi inginkan dan tetap kontinyu. Berapa lama tingkat masa subur wanita kembali normal tergantung pada pola menyusui dan kecenderungan tubuh itu sendiri.

   4.   Berat badan tidak bertambah

Lemak yang menumpuk saat kehamilan akan terbakar dalam pembentukan kalori yang dibutuhkan ibu untuk menyusui. Jika ibu mengkonsumsi makanan sebanyak 2.700-2.900 kalori sehari, maka berat badan ibu akan statis, tidak bertambah.

   5.   Memperkecil resiko kanker

Pemberian ASI yang cukup lama dapat memperkecil kejadian kanker ganas atau karsinoma payudara, dan ovarium atau kandung telur sebanyak 25 persen. Pengurangan resiko kanker terjadi proporsional dengan durasi menyusui kumulatif seumur hidup, artinya semakin banyak bulan atau tahun ibu menyusui, semakin rendah resiko terkena kanker payudara.

Baca Juga Pentingkah Susu untuk Orang Dewasa?

Sumber : nutriclub.co.id

Nah, saatnya membahas manfaat laktasi bagi bayi. Berikut ini manfaat bagi bayi :

   1.   Mencegah infeksi

Bayi yang diberikan ASI ekslusif sampai usia 4,5 bulan atau lebih, akan jarang sakit pada setahun pertama usianya dibandingkan dengan bayi yang minum susu formula. Menurut penelitian dari Miami University, Amerika Serikat, para bayi yang medapatkan ASI lebih jarang sakit dan lebih rendah resiko terinfeksi bakteri candida albicans, yaitu bakteri penyebab gangguan pada mulut bayi yang ditandai dengan adanya lapisan putih pada kerongkongan dan lidah bayi. Biasanya sering menyerang bayi prematur. Air susu memiliki daya proteksi terhadap turunannya karena mengandung antigen. Sistem daya tahan tubuh bayi yang baru lahir belum terbentuk sempurna sehingga pemberian ASI mempunyai peranan penting dalam mencegah infeksi.

   2.   Mudah dicerna

ASI dirancang untuk sistem pencernaan bayi yang masih peka dan berkembang. Karena itu, susu pengganti yang tebuat dari susu sapi sebenarnya tidak ideal untuk bayi. Perkembangan awal yang diperlukan oleh bayi adalah otaknya bukan ototnya, seperti yang terdapat pada kandungan susu sapi. Protein pada ASI juga lebih mudah dicerna sehingga bayi tidak menderita sembelit. ASI mengandung protein dan sodium lebih sedikit dari susu sapi, maka beban kerja pada ginjal bayi akan semakin sedikit.

   3.   Untuk pertumbuhan gigi

Pada bayi yang minum susu formula biasanya harus mendorong lidahnya ke depan untuk mengerem lajunya cairan susu formula dari botol. Posisi ini dikhawatirkan menyebabkan gangguan bentuk gigi dan bicara anak. Pemberian ASI juga berguna untuk perkembangan gigi dan rahang bayi. Anak yang tidak mimum ASI cenderung lebih sering menghisap jempol.

   4.   Mencegah alergi

Pada bayi yang memiliki riwayat alergi, pemberian ASI sangat dianjurkan karena dapat mengurangi terjadinya alergi. Biasanya alergi akan timbul saat bayi minum susu formula atau susu sapi, karena sistem imun masing-masing bayi berbeda. Alergi terhadap protein susu sapi atau susu formula yang mengandung susu sapi merupakan suatu keadaan dimana manusia memiliki sistem reaksi kekebalan tubuh yang abnormal terhadap protein yang terdapat dalam susu sapi. Alergi susu sapi 80 persen akan menghilang atau menjadi toleran sebelum usia 3 tahun.

Sumber : alodokter.com || nutriclub.co.id

Leave a comment

Your email address will not be published.