Apa yang Anda ketahui mengenai penyakit tifus? Yuk simak penjelasan seputar gejala tifus lengkap dengan cara pengobatannya, selengkapnya dalam artikel Salam-Homecare berikut ini!

Apa Itu Tifus

Tifus merupakan salah satu penyakit yang seringkali menyerang kita. Apakah Anda pernah terjangkit oleh penyakit ini? Nah ada baiknya bagi kita untuk mengenal lebih dalam mengenai penyakit tifus.

Penyakit tifus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Rickettsia dan Orientia. Penyakit ini dapat menular melalui gigitan kutu atau tungau yang terinfeksi. Tifus bisa menimbulkan gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam merah di kulit.

Jenis Penyakit Tifus

Selain itu, penyakit tifus juga dibagi ke dalam beberapa jenis. Setiap jenisnya dapat Anda temukan di beberapa wilayah/negara di dunia. Berikut beberapa di antaranya:

  • Tifus epidemik – Banyak terjadi di Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, dan Cina Utara. Orang yang sembuh dari tifus epidemik tetap berisiko terinfeksi kembali. 
  • Tifus endemik atau murin – Banyak terjadi di Amerika Serikat. Penyebabnya adalah bakteri yang menular melalui kutu pada tikus. Jenis tifus ini jarang menyebabkan infeksi berulang. 
  • Tifus scrub – Jenis tifus ini menjadi masalah kesehatan yang serius di negara-negara Asia Pasifik, seperti Korea, Cina, Indonesia, dan Thailand. Tifus scrub merupakan jenis yang paling berbahaya dan dapat menyebabkan gagal organ jika tidak segera ditangani 

Penyebab Penyakit Tifus

Nah setelah mengetahui apa itu penyakit tifus lengkap beserta jenisnya, lantas apa penyebab dari penyakit tifus itu sendiri? 

Penyakit tifus disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi, Rickettsia prowazekii, atau Orientia tsutsugamushi. Penyebarannya bisa melalui gigitan kutu dan tungau, serta kotoran kutu atau tungau tersebut.

Penyebaran bakteri penyebab tifus juga bisa terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut. Namun, infeksi tifus tidak bersifat menular dari orang ke orang.

Baca juga, Cara Perawatan Bayi yang Minum Air Ketuban (MAS), Wajib Baca!

Gejala Tifus 

Tentu saja tifus bukanlah penyakit yang bisa kita pandang sebelah mata. Jika tidak terdeteksi dan tertangani dengan tepat, kondisinya bisa lebih parah. Nah Anda perlu mengetahui apa saja gejala-gejala yang mengindikasikan penyakit yang satu ini.

Lantas apa sajakah gejala tifus? Berikut ini adalah penjabaran selengkapnya.

1. Demam

Gejala pertama yang dialami oleh penderita tifus adalah demam. Hal tersebut umumnya ditandai dengan peningkatan suhu tubuh yang signifikan, yakni berkisar antarai 39-40°C.

2. Sakit Kepala

Kemudian gejala selanjutnya yang terlihat tak jarang disertai dengan sakit kepala yang cukup parah. Umumnya seperti adanya tekanan pada bagian kepala.

3. Nyeri Otot

Selain itu, penderita penyakit tifus juga ada yang mengalami kondisi nyeri di otot-ototnya.

4. Ruam Merah

Anda juga bisa mendapati adanya bintik-bintik merah pada kulit, yang dapat menyebar ke seluruh tubuh.

5. Gangguan Pencernaan

Penyakit tifus juga ditandai dengan adanya gangguan pencernaan. Seperti Mual, muntah, diare, atau sembelit dapat terjadi.

6. Nafsu Makan Menurun

Umumnya pendertia tifus juga akan mengalami penurunan nafsu makan. Hal tersebut juga dapat mempengaruhi berat badan yang juga ikut menurun.

7. Lidah Berwarna Putih 

Anda juga bisa mengecek warna dari lidah. Jika Anda mendapati lidah berwarna putih, maka kemungkinan besar penyakit tifus tengah menjangkit.

Perlu Anda ketahui, bahwasanya masa inkubasi bakteri berlangsung selama 7 sampai 14 hari hingga gejala tifus pertama.  

Pengobatan Penyakit Tifus

Tentu saja tifus merupakan salah satu penyakit yang bisa diobati. Sebagai informasi serta edukasi bagi Anda, Salam-Homecare telah merangkum beberapa langkah pengobatan penyakit tifus yang penting untuk Anda ketahui.

Langkah-langkah tersebut antara lain sebagai berikut:

#1 Pengobatan dengan Antibiotik

Pertama adalah Anda bisa melakukan pengobatan dengan menggunakan antibiotik. Antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati tifus termasuk golongan antibiotik seperti siprofloksasin, doksisiklin, atau azitromisin. 

Penting untuk segera mengonsumsi antibiotik setelah munculnya gejala untuk memperoleh hasil yang maksimal. Jadi, jika Anda mengalami gejala tifus, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

#2 Perawatan Suportif

Selain antibiotik, perawatan suportif juga penting dalam mengobati tifus. Ini meliputi istirahat yang cukup, asupan cairan yang adekuat untuk menghindari dehidrasi, dan makan makanan bergizi untuk menjaga kekuatan tubuh. 

Mengonsumsi makanan tinggi kalori dan tinggi protein dapat membantu mempercepat penyembuhan dan memperkuat sistem imun.

#3 Konsumsi Makanan Tinggi Protein

Cara pengobatan selanjutnya ialah Anda perlu mengonsumsi makanan dengan tinggi protein. Dengan mengonsumsi protein, akan mempercepat proses penyembuhan dari infeksi. Ada pun beberapa makanan yang kaya akan protein seperti daging, ayam, hingga telur.

#4 Istirahat Total

Selama masa penyembuhan, istirahat yang cukup dan makanan yang sehat sangat penting. Pasien disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi tinggi seperti buah-buahan, sayuran, protein, dan karbohidrat untuk membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.

#5 Pencegahan Penyebaran Infeksi

Selama pengobatan tifus, penting untuk menjaga kebersihan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan penyebaran infeksi. 

Langkah tersebut seperti mencuci tangan secara teratur dengan sabun, menggunakan masker saat bersin atau batuk, dan mengisolasi pasien tifus untuk mencegah penularan bakteri kepada orang lain.

#6 Konsumsi Obat yang Diberikan Dokter

Untuk mengurangi gejala seperti demam, nyeri kepala, dan nyeri tubuh, dokter dapat meresepkan obat pereda gejala seperti parasetamol atau ibuprofen. Namun, perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan ini.

Itulah informasi seputar penyakit tifus, gejala tifus, hingga cara pengobatannya yang penting untuk Anda ketahui. Pastikan bahwa Anda mengetahui gejalanya dengan baik sehingga dapat melakukan penanganan yang tepat.

Semoga bermanfaat!

Sources:

Leave a comment

Your email address will not be published.