Jangan Panik, ini Dia Penyebab Gumoh pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Sobat Salam, biasanya para ibu sering dikagetkan dengan kondisi bayi yang muntah setelah diberikan susu. Kondisi ini biasa disebut dengan gumoh. Meskipun gumoh pada bayi tergolong cukup umum dialami bai, namun kondisi ini tetap perlu diwaspadai. Karena bisa jadi hal ini disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang dialami bayi.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gumoh adalah aliran balik isi lambung ke dalam kerongkongan dan dikeluarkan melalui mulut yang berlangsung secara involunter. Gumoh pada bayi bisa terjadi karena bentuk kerongkongannya yang belum berkembang sempurna. Selain itu, penyebab lainnya adalah ukuran lambung bayi yang masih sangat kecil.

Penyebab Gumoh pada Bayi

Meski termasuk kondisi umum, Sobat tetap harus waspada, apalagi jika bayi sering gumoh. Ada sejumlah hal yang dapat menyebabkan bayi sering gumoh, di antaranya:

1. Kekenyangan

Kapasitas lambung bayi yang baru lahir masih sangat minim. Biasanya hanya sekitar 1 ons saja per kg berat tubuhnya. Karenanya, apabila bayi diberikan asupan yang melebihi kapasitas tersebut, ia akan kekenyangan dan kemudian mengalami gumoh.

2. Alergi Makanan

Sensitivitas atau alergi terhadap makanan dapat menyebabkan bayi gumoh berlebihan. Namun biasanya, kondisi ini dipicu oleh produk susu sapi. Alergi yang dialami ibu, ternyata dapat ditransfer ke dalam ASI dan menyebabkan bayi gumoh.

3. Otot Bayi yang Belum Sempurna

Alasan yang paling umum terjadi gumoh pada bayi, yaitu belum sempurnanya otot yang ada di saluran pencernaan bayi (antara kerongkongan dan perut). Saluran pencernaan tersebut longgar dan akan semakin mengecil secara bertahap pada saat bayi memasuki usia 6 bulan.

4. Menelan Banyak Udara saat Menyusui

Saat bayi mengisap ASI, saat itu pula dengan cepat bayi menghirup udara bersamaan. Hal ini juga dapat memicu bayi mengalami gumoh.

5. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Bagi sebagian bayi yang tidak sering mengalami gumoh, kondisi tersebut sebenarnya bisa menunjukkan adanya penyakit gastroesophageal reflux (GERD). GERD umumnya terjadi pada bayi prematur dan pada bayi dengan masalah kesehatan lainnya. GERD biasanya membaik setelah 12-24 bulan usia bayi.

Cara Mengatasi Gumoh pada Bayi

Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah bayi sering gumoh, antara lain :

1. Posisikan kepala bayi lebih tegak saat menyusu dan setelahnya

Saat memberi ASI atau makanan padat pada bayi, posisikan kepalanya agar lebih tegak. Pertahankan posisi tersebut setidaknya 20-30 menit setelah makan agar makanan tidak naik kembali ke kerongkongan.

2. Berikan ASI atau makanan secukupnya

Untuk mencegah bayi sering gumoh adalah dengan memberinya ASI, susu formula, atau makanan dengan porsi sedikit, namun sering. Pastikan pula untuk membuat bayi sendawa setiap habis menyusu atau di sela waktu menyusui.

3. Perhatikan ukuran dot yang digunakan

Jika bayi menyusu dengan memakai dot, pastikan ukuran dot yang digunakan sesuai dengan kebutuhan bayi. Dot yang terlalu besar menyebabkan susu yang keluar terlalu banyak, sehingga membuat bayi mudah tersedak dan gumoh.

4. Pastikan bayi tidak tidur tengkurap setelah menyusu

Setelah menyusui, sebaiknya gendong bayi selama kurang lebih 20-30 menit agar susu ang masuk bisa turun secara perlahan. Hindari untuk langsung menidurkan bayi setelah menyusui untuk mencegah gumoh.

Nah itu dia beberapa penyebab dan cara mengatasi gumoh yang sering terjadi pada bayi. Hal ini umum terjadi, jadi tidak perlu khawatir berlebihan. Namun jika bayi yag mengalami gumoh memiliki gejala yang tidak normal, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut ya.

Leave a comment

Your email address will not be published.