Waspada Hiperlaktasi Pada Ibu Menyusui dapat menyebabkan Gangguan Kesehatan

Sobat Salam, air susu ibu atau ASI adalah asupan penting bagi bayi yang baru lahir. Karena banyak zat mineral yang penting bagi tumbuh kembang pada bayi.

Jika pada umumnya kesulitan ASI yang banyak dialami oleh ibu yang baru melahirkan, namun beda halnya dengan sebagian ibu yang justru mengalami kelebihan produksi ASI.

Sebetulnya hal ini menjadi anugrah tersendiri, namun bila jumlah ASI yang diproduksi terlalu berlebihan, hal ini justru bisa menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu menyusui, seperti rasa nyeri di payudara.

Dikutip dari alodokter.com, kondisi kelebihan produksi ASI ini disebut dengan Hiperlaktasi. Hal ini menyebabkan ASI yang diproduksi melebihi dari kebutuhan ASI pada bayi. Pada kondisi ini ASI yang keluar akan mengalir cukup deras, sampai-sampai bisa menyebabkan bayi tersedak dan kesulitan untuk menyusu.

Penyebab Hiperlaktasi

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kondisi hiperlaktasi ini terjadi pada ibu menyesusui, dan berikut ini beberapa di antaranya :

  1. Kadar hormone prolactin Busui yang sangat tibnggi
  2. Jumlah kelenjar susu pada payudara Busui terlalu banyak
  3. Adanya riwayat mengonsumsi booster ASI dalam jumlah berlebihan
  4. Terlalu sering memompa atau mengeluarkan ASI yang membuat payudara terus memproduksi ASI dalam jumlah besar

Dampak Hiperlaktasi pada Ibu Menyusui dan Bayi

  • Pada Busui, hiperlaktasi dapat membuat payudara cepat penuh dan terasa kencang. Hal ini mengakibatkan saluran air susu tersumbat, payudara bengkak dan sakit serta mastitis, bila tidak segera disusui atau dikeluarkan.
  • Hiperlaktasi pada bayi bisa menyebabkan bayi merasa tidak nyaman ketika menyusu, sehingga membuatnya malas untuk menyusu atau mungkin akan cepat kenyang walau baru menyusu sebentar saja.

Proses menyusui pun akan menjadi cepat, dan hal ini akan mengakibatkan bayi cenderung lebih banyak mendapatkan foremilk dan kekurangan laktosa yang banyak terkandung dalam hindmilk.

Bayi pun berisiko mengalami perut kembung dan kolik, serta terhambatnya kenaikan berat badan pada bayi.

Cara Mengatasi Hiperlaktasi

  • Pompa ASI sesuai Kebutuhan Bayi

Baiknya memompa ASI sesuai dengan kebutuhan bayi, maka ASI yang akan diproduksi pun sesuai dengan kebutuhan bayi. Agar terhindar dari produksi ASI berlebihan yang diakibatkan dari rangsangan yang ditimbulkan oleh memompa ASI secara berlebihan.

Disarankan agar menyusui bayi dalam keadaan bayi belum benar-benar lapar. Saat bayi belum lapar inilah, isapannya diharapkan tidak akan sekuat dan seintens saat ia lapar, dengan begitu, produksi daan pengeluaran ASI bisa sesuai kebutuhan bayi dan tidak berlebihan.

  • Ubah Posisi Menyusu

Cobalah menyusui dengan posisi yang nyaman bagi bayi, seoerti sambil berbaring atau bersandar. Hal ini dipercaya dapat mengontrol aliran ASI yang keluar pada Busui yang mengalami hiperlaktasi. Si kecil pun bisa terhindar dari risiko tersedak dan batuk ketika menyusui.

  • Kompres dan Pijat Payudara Sebelun Menyusui

Hal ini dipercaya bisa mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada payudara, melancarkan saluran susu, serta mengontrol aliran ASI yang keluar.

  • Pakai Breast Pads atau Bantalan Menyusui

Busui bisa menggunakan breast pads atau bantalan menyususi agar ASI yang menetes atau merembes akibat dari produksi ASI berlebihan, dapat terserap oleh breast pads ini sehingga pakaian Busui tidak basah.

  • Kurangi atau Hindari Konsumsi Booster ASI

Booster ASI biasa digunakan untuk meningkatkan produksi ASI. Selain pada suplemen, booster ASI ini bisa juga terdapat pada bahan makanan, seperti bayam, almond, dan beras merah. Maka dari itu bagi Busui yang mengalami hiperlaktasi, justru harus menghindari nooster ini untuk menekan produksi ASI berlabihan.

Pada dasarnya kondisi hiperlaktasi ini bisa berhenti dengan sedirinya dalam waktu beberapa pekan. Namun jika kondisi ini membuat Busui tidak nyaman bahkan memnyebabkan si kecil jadi sulit menyusui, maka dengan mencoba langkah-langkah di atas di harapkannya dapat membantu Busui mengatasi hiperlaktasi.

Leave a comment

Your email address will not be published.