Persiapan Untuk Mengurangi Risiko Sunat di Usia Dewasa

Sobat Salam, sunat atau sirkumsisi adalah prosedur pemotongan bagian kulit kepala penis atau kulup. Prosedur ini menjadi hal penting untuk menjaga kesehatan organ reproduksi pria, terutama usia anak-anak. Akan tetapi, terkadang satu dan lain hal membuat sunat baru terlaksana saat usia dewasa.

Hanya saja, untuk melakukan sunat pada usia dewasa akan membutuhkan dokter yang berpengalaman dan sudah ahli dalam bidang sunat. Hal ini disebabkan karena penis pria dewasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak. Jika tidak ditangani dengan baik, akan menimbulkan risiko perdarahan.

Hal Yang Dipersiapkan Untuk Sunat Dewasa

Sebelum melakukan sunat, pasien dewasa harus melakukan beberapa persiapan untuk meminimalisir risiko terjadi. Serta, mempermudah dokter saat tindakan sunat dilakukan. Berikut persiapan yang harus dilakukan :

1. Persiapan Mental

Pasien yang akan melakukan tindakan sunat harus mempersiapkan mental. Jangan sampai gelisah atau tegang saat proses tindakan untuk menghindari kesalahan saat proses tindakan. Pasien diberikan kesempatan untuk berkonsultasi untuk memahami lebih jauh mengenai prosedur sunat yang akan dilakukan agar lebih nyaman.

2. Pemeriksaan Laboratorium

Sebelum melakukan sunat dewasa, sebaiknya untuk tes laboratorium dulu. Seperti tes Gula Darah, tes Bleeding Time-Clothing Time. Tujuan melakukan pemeriksaan laboratorium sebelum tindakan adalah untuk meminimalkan resiko dan komplikasi pasca tindakan khitan.

3. Bercukur

Jangan lupa untuk mencukur bulu pubis dari pangkal penis agar tidak mengganggu dalam proses khitan dan siapkan juga celana atau celana boxer untuk dipakai setelah sunat. Hal ini juga akan mengurangi risiko infeksi. Karena daerah kemaluan adalah daerah yang lembab. Jadi harus dijaga kebersihannya.

Risiko Sunat Usia Dewasa

Sebenarnya, sunat saat usia dewasa tidak menjadi masalah, meski memang lebih baik sunat ketika usia masih bayi dan balita. Sebab, sunat usia dewasa bisa menjadi lebih rumit karena berbagai kondisi. Contohnya :

  • Kulit kepala atau kulup penis pada laki-laki berusia remaja dan pria cenderung lebih alot.
  • Penis laki-laki remaja dan dewasa juga lebih rentan ereksi sehingga eksekusi sunat menjadi lebih sulit.
  • Risiko terjadinya infeksi dan perdarahan setelah sunat, termasuk kondisi penggumpalan darah pada batang penis.
  • Sayatan lebih mudah terlepas, meski ini terbilang jarang terjadi.
  • Stenosis meatal, kondisi ketika terjadi penyempitan pada lubang kencing.
  • Cedera pada penis atau kelenjar dan uretra.
  • Penoscrotal webbing, kondisi menyatunya kulit penis dan skrotum. Kondisi ini bisa terjadi sejak lahir atau efek samping dari sunat pada usia dewasa.

Berapa Usia Ideal Untuk Pria Melakukan Sunat?

Menurut Ketua Umum Asosiasi Khitan Indonesia atau ASDOKI menyebutkan, standar usia ideal laki-laki melakukan sunat mengalami perubahan seiring zaman yang semakin berkembang. Sekarang ini, laki-laki sudah bisa sunat sejak usia 7 hari setelah lahir sampai sebaiknya 12 tahun.

Bayi yang berusia 7 hari termasuk ideal karena sel pada tubuhnya akan lebih cepat melakukan regenerasi. Tak hanya itu, sunat pada usia dewasa bisa jadi lebih sulit karena kondisi paparan stigma sunat adalah prosedur yang menyakitkan.

Jadi, untuk mengurangi berbagai risiko tersebut, sebaiknya tidak menunda untuk melakukan sunat ya Sob. Selain itu, sunat juga terbukti mencegah berbagai kondisi medis yang berbahaya. Seperti infeksi saluran kemih, kanker penis, hingga penularan penyakit menular seksual lainnya.

Jika Sobat sedang mencari tempat dan dokter sunat untuk dewasa yang resmi memiliki izin, hubungi saja Layanan Sunat/Khitan Salam Homecare! Kami sedia 24 jam/7 hari langsung ke rumah Sobat loh. Yuk konsultasi sekarang juga!

Leave a comment

Your email address will not be published.