Penyebab Bayi Alami Kejang Step

Pernahkah Sobat Salam mendapati kondisi kejang pada bayi? Kejang pada bayi biasanya terjadi saat bayi mengalami demam tinggi. Kondisi ini tentu saja membuat orang tua khawatir, karena kondisi kejang pada bayi sering dikaitkan dengan masalah kesehatan yang cukup berbahaya pada bayi.

Sebenarnya apa sih yang menyebabkan kondisi kejang pada bayi? Beberapa kondisi ternyata bisa menjadi pemicu kejang pada bayi. Seaiknya kita cari tahu dulu penyebabnya agar bisa mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan penyebab kejang pada bayi.

Penyebab kejang pada bayi

Hingga saat ini belum ditemukan secara pasti penyebab kejang pada anak atau bayi. Namun, beberapa kondisi berikut mungkin bisa menjadi salah satu penyebabnya :

1. Demam

Hal yang paling umum menyebabkan bayi kejang adalah karena suhu tubuhnya terlalu tinggi. Kejang pada anak yang disebabkan oleh demam biasa disebut kejang demam.

2. Epilepsi

Epilepsi juga bisa menjadi penyebab kejang pada anak. Kejang pada anak akibat epilepsi biasanya disebabkan karena anak kurang tidur, stres, sedang sakit atau demam, makan berlebih hingga terkena cahaya berlebih.

3. Meningitis

Pada kasus yang lebih serius, kejang bisa menjadi pertanda adanya peradangan selaput otak atau meningitis. Selain kejang, gejala meningitis pada anak juga diiringi dengan demam, rewel, sakit kepala hingga ruam kulit. Meningitis ditandai dengan sejumlah gejala lain seperti muntah bayi kuning, sering mengantuk atau sulit dibangunkan, tidak mau menyusu, lesu dan tidak menanggapi saat diajak berinteraksi.

Gejala kejang tanpa demam pada bayi

Sebagian besar kejang pada bayi adalah kejang pada bagian tubuh tertentu saja. Hal ini disebabkan karena otak bayi yang masih berkembang sehingga tidak dapat memberi respons kejang umum pada anak yang lebih besar. Adapun gejala kejang pada bayi tanpa demam misalnya :

  • Perubahan pola napas
  • Gerakan/kedutan pada kelopak mata atau bibir, atau mata tampak berkedip-kedip
  • Kaki bergerak seperti mengayuh sepeda
  • Lengan, tungkai, atau tubuh tersentak atau menjadi kaku
  • Bayi mungkin menjadi kurang responsif dan sulit untuk menarik perhatian bayi
  • Badan, lengan, dan tungkai bayi menjadi kaku, atau kedua lengannya telentang keluar
  • Kepala bayi mengangguk-angguk
  • Kedua tungkai tersentak ke arah perut dengan posisi lutut tertekuk
  • Seluruh badan kaku dan mata berkedip-kedip

Bayi mungkin berhenti beraktivitas dan memiliki tatapan kosong atau melihat ke salah satu sisi saja. Kondisi ini dapat disertai dengan sentakan anggota tubuh dan kejang seluruh tubuh.

Bayi kejang demam atau step pada bayi

Selain kejang tanpa demam, ada pula kondisi kejang pada bayi yang disertai demam. Kondisi ini disebabkan oleh ketidaknormalan aktivitas listrik otak yang dipicu oleh demam tinggi. Kejang dapat terjadi jika suhu tubuh bayi naik atau turun terlalu cepat. Beberapa tanda gejala kejang disertai demam pada bayi, antara lain :

  • Kejang demam terjadi pada bayi berusia kurang dari 6 bulan.
  • Demam lebih dari 38°.
  • Kejang terjadi di hari pertama demam.
  • Kejang berlangsung selama 3-5 menit.
  • Biasanya seorang anak mengalami kejang demam sebanyak 1-2 kali.

Cara mengatasi step pada bayi

Ketika bayi mengalami kejang demam atau step pada bayi, orangtua dianjurkan tetap tenang dan tidak panik. Berikut pertolongan pertama yang bisa diberikan saat bayi mengalami step :

  • Letakkan bayi di tempat yang datar. Tempat ini sebaiknya luas dan bebas sehingga anak tidak akan terbentur atau tertimpa benda tertentu saat kejang.
  • Posisikan anak tidur menyamping untuk mencegahnya tersedak saat kejang.
  • Longgarkan pakaiannya, terutama pada bagian leher.
  • Jangan memaksa untuk menahan gerakan tubuh anak. Cukup jaga agar posisi tubuhnya tetap aman.
  • Jangan memasukkan benda apa pun ke mulutnya, termasuk minuman atau obat-obatan.
  • Ucapkanlah kata-kata yang menenangkan agar Si Kecil merasa lebih nyaman.

Kapan kondisi kejang pada bayi perlu dibawa ke dokter?

Setelah memberikan pertolongan pertama, orangtua tetap perlu membawa buah hati ke dokter walaupun kondisi kejangnya sudah berhenti. Orangtua perlu segera membawa Si Kecil ke dokter apabila ia mengalami :

  • Kejang selama lebih dari 5 menit.
  • Kejang hanya pada beberapa bagian tubuh, bukan seluruhnya.
  • Kesulitan bernapas dan wajah atau bibirnya menjadi kebiruan.
  • Kejang berulang dalam waktu 24 jam.

Leave a comment

Your email address will not be published.