Mitos dan Fakta Seputar Asma yang Perlu diketahui

Tahukah Sobat Salam bahwa setiap tanggal 5 Mei diperingati sebagai hari Asma sedunia? Peringatan ini diadakan guna untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahayanya penyakit gangguan pernapasan ini.

Asma terjadi karena adanya peradangan yang membuat saluran pernapasan menjadi sempit dan kemudia memicu sesak napas. Selain itu Asma juga seringkali muncul dengan gejala nyeri dada, batuk-batuk dan mengi.

Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti. Namun banyak hal yang dapat menjadi faktor pemicu asma, seperti paparan debu, asap rokok, hingga infeksi virus. Selain itu sampai saat itu pula belum ada cara untuk menyembuhkan asma secara total.

Hal inilah yang akhirnya memunculkan banyak mitos yang beredar di masyarakat soal penyakit asma. Padahal tidak semua informasi yang beredar itu enar adanya.

Mitos dan Fakta Penyakit Asma

Ada beberapa mitos penyakit fakta yang beredar dan tidak seharusnya Sobat ercayai begitu saja, di antaranya :

1. Jika Anak Asma akan Sembuh saat Dewasa

Ada mitos yang beredar bahwa jika seorang anak mengidap penyakit asma sedari kecil, maka kondisi ini akan sembuh pada saat si anak beranjak dewasa. Padahal, asma merupakan penyakit yang bisa menyerang dan diidap oleh siapa saja, baik anak-anak ataupun dewasa.

2. Asma Penyakit Kambuhan

Banak kabar beredar pula mengenai asma yang dipercaya sebagai penyakit kambuhan yang terjadi saat stress atau depresi. Memang benar, stress atau depresi bisa menjadi salah satu faktor pemicu asma. Tetapi Asma bukanlah kondisi penyakit yang dikarenakan kekambuhan dari stress atau depresi. Asma terjadi karena adanya peradangan kronis di paru-paru.

3. Asma Bisa Hilang Sendiri

Mitos selanjutnya yang berdar di masyarakat adalah mengenai penyakit asma yang bisa hilang sendirinya seiring bertambahnya usia si pengidap. Faktanya asma tidak akan benar-benar hilang. Gejala penyakit ini biasanya akan berubah-ubah dan lebih jarang muncul seiring bertambahnya usia.

4. Pengidap Asma Tidak Boleh Berolahraga

Olahraga memang bisa menjadi salah satu faktor pemicu asma. Namun anggapan bahwa pengidap asma tidak boleh berolahraga itu salah ya Sob. Hal ini dikembalikan pada jenis olahraga. Pengidap asma tidak disarankan untuk berolahraga dengan intensitas tinggi. Namun masih aman berolahraga dengan jenis olahraga yang berintensitas ringan.

5. Efektivitas Obat Asma Bisa Berkurang

Ada yang bilang bahwa efektivitas obat asma yang sering dikonsumsi akan membuat efeknya turun dan tidak ampuh lagi seiring berjalannya waktu. Hal itu tidak tepat ya Sob. Beberapa jenis obat masih bisa dirasakan manfaatnya secara maksimal selama penggunaannya di bawah pengawasan dokter. Karena dengan begitu, dokter bisa meruah dosisi obat sesuai dengan yang pasien tersebut butuhkan.

6. Pengidap Asma Tidak Boleh Pakai Masker

Konon katanya, pemakaian masker bisa menyebabkan penumpukan karbondioksida yang berbahaya saat dihirup oleh pengidap asma. Tentu saja hal ini tidak benar. Karena partikel karbondioksida sangat kecil dan dapat dengan mudah keluar melewati masker seperti jenis maske N95. Penggunaan masker juga tidak berpengaruh peda penurunan kadar oksigen dalam darah. Sehingga berbagai penelitian menyatakan pengidap penyakit paru-paru aman untuk menggunakan masker sebagai pelindung.

Nah itu dia Sob beberapa mitos yang banyak beredar di masyarakat mengenai asma. Bila belum benar faktanya jangan mudah dipercayai ya, agar tidak memperburuk kondisi asma. Untuk itu ada baiknya untuk selalu konsultasi dengan ahli dalam mencari tahu kebenaran tentang penyakit asma.

Leave a comment

Your email address will not be published.