Source from klikdokter.com

Tahukah kamu, kalau HIV dan AIDS dideklarasikan bersamaan di tahun 1981 loh!. Jadi, HIV dan AIDS sama dong? Ayo kita telaah lebih lanjut agar kalian paham kalau HIV tidak sama dengan AIDS.

Pertama, HIV adalah nama virus penyebab penyakitnya. Human Immunodeficiency Virus (HIV) ialah virus penyebab penurunan daya tahan tubuh manusia. Virus ini awalnya menginfeksi primata simpanse saja, tapi sejak 1920-an virus ini mulai menjakit manusia di Afrika. Bahkan hingga hari ini 64% penduduk Afrika membawa HIV dalam tubuhnya. Kecanggihan peradaban kita pun belum menemukan antivirus yang bisa benar-benar melenyapkan HIV dari sel kita. Kemudian, Acquire Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah penyakit kekurangan antibodi yang disebabkan HIV pada fase lanjut. Sederhananya, orang yang terjangkit HIV belum tentu menderita AIDS, namun orang yang menderita AIDS sudah pasti terjangkit HIV. Mengapa hal demikian bisa terjadi? Bila penderita HIV mendapatkan pengobatan dini, antivirus yang dikonsumsi dapat menekan jumlah virus di dalam tubuh, sehingga virus tersebut tidak atau belum melumpuhkan antibodi penderitanya. Pengobatan dengan antivirus disebut juga terapi antiretroviral (ART). Terdengar cukup menyeramkan ya. Percalah, AIDS dinamakan AIDS karena memang benar-benar melumpuhkan daya tahan tubuh penderitanya sampai pilek atau batuk biasa bisa mematikan untuknya.

Baca Juga Pelajari Lebih Dalam Penyakit Menular Seksual (PMS)

Ada cerita di balik ganasnya AIDS. Seperti kita tahu kalau antibodi adalah panglima perang alami tubuh kita. Antibodi sebenarnya adalah kumpulan sel darah putih. Ibarat cerita dongeng mainstream dimana monster jahat berusaha untuk menyerang suatu kota. Pasukan perang kerajaan meluncurkan panglima perangnya untuk bertarung mati-matian agar istana tidak direbut. Monster tersebut adalah HIV yang berusaha untuk menyerang tubuh kita. Ketika monster sudah masuk ke dalam kota dan berperang, terjadilah adu kuat mempertahankan-merebut istana. Masalahnya, HIV ini berbeda dengan virus-virus lain yang kerjanya menghancurkan panglima perang kita. HIV malah mengambil alih turunan dari sel darah putih kita. Mereka yang sudah diduduki HIV tak lagi berfungsi sebagai pasukan perang malahan sebagai produsen bagi HIV lainnya. Jadi, bisa kamu bayangkan ketika tubuh menyebarkan sel darah putih melalui pembuluh darah, eh beberapa turunan sel darah putih itu malah membawa HIV di dalamnya. Ketika sel darah putih sudah kehilangan fungsinya, inilah fase AIDS bagi penderita HIV. Daya tahan tubuhnya tak lagi berguna melawan monster jahat apa pun yang masuk ke tubuh. Bila kita 2-4 hari sudah sembuh dari flu atau pilek, penderita AIDS yang daya tahan tubuhnya telah malfungsi bisa mengalami flu tersebut hingga satu bulan. Apalagi penyakit yang lebih parah seperti hepatitis atau TBC? Walau demikian, dengan ART, antibodi penderita HIV dapat pulih dengan sendirinya.

Penderita HIV baik yang sudah terjangkit AIDS atau pun tidak, sama-sama bisa menularkan virusnya melalui darah, cairan tubuh yang keluar dari organ kelamin, atau ASI. Ingat ya, hanya tiga itu. Saliva tidak menjadi media penularan HIV sama sekali, sementara ASI itu kan sebenarnya darah ibu yang ditransformasi menjadi susu di kelenjar payudara makanya bisa menjadi media penularan. Lalu kalau seorang ibu sudah terjangkit HIV sebelum hamil, maka anaknya pun terjangkit HIV dari sejak dikandung. Makanya penting melakukan screening HIV sebelum merencanakan kehamilan. Kemudian, HIV juga tidak bisa ditularkan melalui berpelukan atau berjabat tangan. Stereotype penderita HIV di masyarakat harus dipatahkan agar penderita HIV tetap diperlakukan sebagai manusia. Yang terpenting adalah selama kita tidak terpapar darah penderita HIV atau pun melakukan hubungan intim dengan konstrasepsi kondom dengan penderita HIV, penularan tidak akan terjadi.

Lindungi diri, pasangan, dan kerabat Sobat Salam dari bahaya HIV AIDS ya ! Jika butuh pelayanan homecare yang cepat dan terpercaya hubungi saja, Salam Homecare !!

Sumber: livescience.com || who.int || cdc.gov

Leave a comment

Your email address will not be published.