Hati-hati Sindrom Tourette Sebabkan Gangguan Saraf

Sobat Salam, pernahkah mendengar penyakit sindrom Tourette? Dalam dunia medis terdapat berbagai kelainan atau gangguan saraf yang bisa terjadi pada bayi baru lahir. Dan Sindrom Tourette ini adalah satunya. Sindrom Tourette terjadi karena adanya kelainan bawaan sejak bayi baru lahir yang menyerang sistem saraf. Sindrom ini juga dialami oleh artis Indonesia, Tora Sudiro loh.

Apa itu Sindrom Tourette?

Sindrom Tourette adalah gangguan neurologis yang mempengaruhi otak dan saraf. Sindrom ini biasanya berkembang pada anak usia dini. Pada beberapa kasus, gejala yang muncul dapat berkurang atau menghilang ketika anak makin dewasa. Namun sebagian kasus lainnya, gejala dapat terus ada hingga anak beranjak dewasa. Sindrom ini menyebabkan seseorang membuat gerakan atau suara tiba-tiba yang disebut tics.

Tics adalah gerakan yang tidak disengaja, jadi seseorang tidak dapat mengontrol atau mencegahnya.

Berbagai Macam Tics Pada Sindrom Tourette

  • Tics Motorik

Tics motorik ditandai dengan gerakan tubuh, seperti mengangkat bahu.

  • Tics Vocal

Tics vokal ditandai dengan suara, seperti membersihkan tenggorokan.

Namun tics motorik cenderung berkembang sebelum tics vokal.

Apa Penyebab Sindrom Tourette?

Penyebab pasti sindrom Tourette belum diketahui, tetapi dugaan kuat mengarah pada kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Diduga pula ketidakseimbangan neurotransmitter seperti dopamin dan serotonin berperan dalam terjadinya sindrom Tourette.

Sindrom tourette telah dikaitkan dengan berbagai bagian otak, termasuk daerah yang disebut ganglia basal, yang membantu mengendalikan gerakan tubuh.

Faktor Risiko Sindrom Tourette

Berbagai faktor risiko berikut ini yang dapat memicu sindrom Tourette meliputi :

  • Riwayat Keluarga. Memiliki riwayat keluarga sindrom Tourette atau gangguan tics lainnya dapat meningkatkan risiko mengembangkan sindrom Tourette.
  • Jenis Kelamin. Laki-laki sekitar tiga sampai empat kali lebih mungkin dibandingkan perempuan untuk mengembangkan sindrom Tourette.

Gejala Sindrom Tourette

Gejala utama sindrom Tourette adalah tics, yaitu gerakan atau vokalisasi yang mendadak dan berulang-ulang. Gejala bervariasi dari ringan hingga berat dan memengaruhi kualitas hidup pengidap. Tics diklasifikasikan menjadi tics sederhana dan tics kompleks.

  • Tics Sederhana

Gejala pada Tics yang sederhana melibatkan sedikit kelompok otot, sedangkan tics kompleks melibatkan banyak kelompok otot. Tics motorik biasanya muncul lebih dulu dari tics vocal.

Pada tics sederhana, gejala motorik yang sering ditemukan adalah kedipan mata, sentakan kepala, mengangkat bahu, pandangan mata yang beralih, kedutan hidung, atau gerakan mulut yang aneh. Sementara gejala vocal yang umum adalah mengerang, batuk, berdeham, dan menggonggong.

  • Tics Kompleks

Pada tics kompleks, gejala motorik yang sering ditemukan adalah menyentuh dan mengendus barang, gerakan yang berulang, melangkah dengan pola tertentu, gerakan senonoh, membungkuk atau memutar badan, dan melompat-lompat. Sementara itu, mengulang kata-kata orang lain, menggunakan kata-kata kasar, dan mengumpat menjadi gejala vocal yang mudah untuk diperhatikan dari pengidap.

Komplikasi Sindrom Tourette

Orang dengan sindrom Tourette sering menjalani kehidupan yang sehat dan aktif. Namun, sindrom ini sering menyebabkan kesulitan dalam perilaku dan hubungan sosial yang dapat merusak citra diri.

Kondisi yang sering dikaitkan dengan sindrom Tourette meliputi:

  • Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
  • Gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
  • Gangguan spektrum autisme.
  • Mempelajari ketidakmampuan.
  • Gangguan tidur.
  • Depresi.
  • Gangguan kecemasan.
  • Nyeri yang berhubungan dengan tics, terutama sakit kepala.
  • Masalah manajemen kemarahan.

Pencegahan Sindrom Tourette

Penyebab sindrom Tourette adalah kelainan genetik, oleh karena itu pencegahan sulit dan hampir tidak mungkin dilakukan.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Ketika terdeteksi mengalami gejala sindrom Tourette yang dijelaskan tadi, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut

Baca Juga :

Leave a comment

Your email address will not be published.