Source from tribunnewswiki.com

Sobat Salam, pernah denger penyakit abses paru? Apa, tuh? Abses paru adalah pembentukan kavitas (lubang) pada jaringan paru yang ukurannya lebih dari 2 sentimeter. Lubang ini isinya kumpulan jaringan paru yang mati (nekrosis) akibat infeksi bakteri. Abses paru merupakan bagian dari infeksi paru. Menurut waktunya, abses paru dibagi jadi 2, yaitu abses paru akut dan kronik. Abses paru akut adalah abses paru yang terjadi kurang dari 6 minggu dan abses paru kronik lebih dari 6 minggu.

Infeksi nyebabin jaringan paru-paru mati. Dari situlah nanah terkumpul di rongga yang dihasilkan. Kalo abses sulit diobati bisa ngancam jiwa juga, loh.

Gejala abses paru penting banget buat dikenali, biar ngedukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin terhadap gangguan kesehatan berbahaya ini.

Gejalanya apa aja?

Melansir dari WebMD, gejala abses paru biasanya datang perlahan selama berminggu-minggu.

  • Nyeri dada, terutama saat menarik napas
  • Batuk berdahak
  • Dahak (campuran air liur dan lendir) yang dikeluarin bercampur nanah (sering terasa asam), bercampur darah, atau berbau busuk
  • Kelelahan
  • Demam 38,3 derajat Celcius atau lebih tinggi
  • Selera makan hilang
  • Keringat berlebih atau keluar keringat di malam hari
  • Penurunan berat badan
  • Bau mulut
  • Sesak napas

Baca Juga Harus Tau! Ada Aturan Naik Pesawat dengan PCR berlaku mulai 24 Oktober

Siapapun yang ngalamin gejala di atas apalagi curiga punya abses paru, dianjurin banget buat segera menemui dokter.

Trus, gimana biar tau cara mendiagnosis abses paru-paru?

Buat ngediagnosis abses paru, dokter biasanya bakal lebih dulu ngeliat riwayat kesehatan pasien. Kalo curiga ada abses, dokter bakal mulai ngeanalisis dahak atau nanah pasien.

Dokter mungkin awalnya bakal ngegunain teknik pencitraan, kayak X-ray atau CT scan buat ngeliat di mana lokasi infeksi di paru-paru dan ngesampingin kondisi lain, kayak kanker atau emfisema.

Buat infeksi yang lebih serius, dokter mungkin bakal ngambil sampel cairan dari area abses ngegunain alat yang disebut bronkoskop.

Penggunaan alat berupa selang tipis dengan lampu dan kamera di ujungnya ini biasanya dilakuin kalau :

  • Antibiotik ga ngebantu redain infeksi
  • Dokter ngiranya saluran udara pasien tersumbat
  • Sistem kekebalan tubuh pasien rusak

Baca Juga Kenapa Bisa Batuk Berdarah? Apa Aja Gejala dan Penyebabnya?

Source from health.kompas.com

Perlu tau juga, nih, ada komplikasi abses paru-paru. Hal ini yang bikin kondisinya ga boleh disepelekan. Kalo ga tepat ditangani, abses paru-paru bisa berakibat fatal sampe ngancam jiwa.

Dilansir dari Health Line, dalam kasus yang jarang terjadi, abses paru bisa pecah. Kondisi ini termasuk masalah medis yang serius.

Perawatan bedah dan operasi buat abses paru juga bisa nyebabin komplikasi. Apa aja yang mungkin terjadi?

  • Empiema

Kondisi ini ketika kumpulan cairan yang terinfeksi (nanah) terakumulasi di sekitar paru-paru dekat abses. Ini yang bisa ngancam jiwa. Jadi, harus segera diperluin perawatan medis biar cairan bisa dikeluarin.

  • Fistula bronkopleural

Fistula bronkopleural adalah hubungan abnormal yang berkembang antara saluran udara besar di dalam paru-paru dan ruang di lapisan sekitar bagian luar paru-paru.

Pembedahan atau bronkoskopi bisa memperbaikinya. Dalam bronkoskopi, bronkoskop dan sealant bisa menutup fistula.

  • Pendarahan dari paru-paru atau dinding dada

Ini bisa berupa sejumlah kecil darah atau banyak darah yang ngancam jiwa.

  • Infeksi menyebar ke bagian lain dari tubuh

Kalo infeksi ninggalin paru-paru, maka bisa ngehasilin abses di bagian lain dari tubuh, termasuk otak.

Pencegahan abses paru gimana, sih? Beberapa upaya yang bisa dilakuin buat cegah terjadinya abses paru, yaitu dengan makan makanan yang bergizi, pola hidup yang sehat, ga ngekonsumsi alkohol, dan berobat ke dokter kalo ada masalah medis yang dialami.

Sumber : halodoc.com / kompas.com

Leave a comment

Your email address will not be published.