Source from tribunnews.com

Sobat Salam, pasti pernah denger, nih, tentang varian virus corona Delta. Varian itu juga nyebabin lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia pada Juni – Agustus 2021. Sekarang, muncul varian baru lagi, yaitu Delta Plus yang lagi diwaspadai sama pemerintah. Apa,sih, virus corona Delta Plus?

Jadi, varian virus corona Delta Plus atau AY.4.2 adalah turunan dari virus corona Delta. Delta Plus ini diketahui jadi salah satu penyebab yang memicu lonjakan kasus di Inggris sejak Juli sampe Oktober 2021.

Menteri Kesehatan (MenKes) Budi Gunadi Sadikin bilang, pihaknya terus memonitor varian ini. Sejauh ini, Kementerian Kesehatan RI belum mendeteksi varian baru AY>4.2 ini masuk ke Indonesia.

“Kami sudah memonitor kemungkinan adanya varian-varian baru. Kami udah lihat bahwa di Inggris ada satu varian yang berpotensi mengkhawatirkan, yaitu AY.4.2 yang belum masuk di Indonesia, yang sekarang terus kami monitor perkembangannya seperti apa,” kata Budi dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (26/10/2021).

Apa,sih, varian AY.4.2? Yuk, kenalan dulu.

Varian virus corona AY.4.2 adalah turunan dari varian virus corona Delta. Varian AY.4.2 saat ini menyebar di Inggris, dan udah dikonfirmasi muncul di Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari NDTV, sub-garis keturunan AY.4.2 mengandung dua mutasi pada protein lonjakannya, yaitu A222V dan Y145H.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UHKSA) ngasih sub-garis keturunan varian Delta AY.4 dengan nama resmi VUI-21OCT-01.

Baca Juga Covid-19 Menurun? Inilah Analisis Epidemiolognya!

Source from health.detik.com

Melansir Healthline, menurut data resmi terbaru, AY.4.2 juga disebut sebagai “Delta Plus”, dan udah diidentifikasi di sekitar 6 persen kasus di Inggris.

Data nunjukkin, varian AY.4.2 kemungkinan 10 persen lebih menular dibandingin varian Delta yang paling umum, AY.4.

Hal ini diungkapin sama Direktur University College London Genetics Institute Francois Balloux, PhD.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) ngungkapin, varian Delta sangat menular dan lebih tahan terhadap pengobatan dibandingin varian aslinya.

Adanya peningkatan sebesar 10 persen ini bisa ngejadiin varian baru, AY.4.2 jadi varian paling menular. Tapi, meskipun lebih menular ga selalu ngartiin lebih ngekhawatirin.

“Menular bukan berarti lebih berbahaya. Bukan berarti lebih ganas,” ujar Spesialis Penyakit Dalam dan Paru di Lenox Hill Hospital di New York Dr. Len Horovitz.

Horovitz ngejelasin, masa inkubasi virus yang lebih pendek bikin virus lebih cepat dan lebih gampang menyebar dibandingin yang ngebutuhin masa inkubasi lebih lama.

Menurut Horovitz, ga mungkin varian Delta Plus bisa ngehindarin semua kekebalan terkait vaksin corona.

Potensi penularan varian mengartikan adanya peningkatan kasus secara signifikan, yang bisa nyebabin lebih banyak orang dengan penyakit serius.

“Saat ada lebih banyak kasus, muncul lebih banyak kemungkinan komplikasi, dan rawat inap. Tapi, vaksin melindungi dari rawat inap dan kematian,” ujarnya.

Baca Juga Mulai 24 Oktober Naik pesawat Wajib PCR, Inilah Tarif PCR di Sejumlah Maskapai

Source from health.detik.com

Para ahli menilai, sistem kekebalan tubuh kemungkinan udah dirangsang lebih kuat sama vaksinasi. Tapi, bukan berarti suntikan booster jadi ga penting.

Memvaksinasi semua orang jadi cara terbaik buat ngelidungin diri dari corona, dan tanpa vaksinasi secara universal, pandemi ga akan berakhir.

Menurut cov-lineages.org, Inggris Raya udah nyumbangin 92 persen kasus AY.4.2 diikuti sama Denmark dan Jerman, masing-masing sebesar 1 persen.

Varian Delta Plus juga udah dilaporin di AS, Israel, dan Rusia.

Di Israel, pemerintah mengonfirmasi temuan kasus AY.4.2 pada seorang bocah lelaki berusia 11 tahun yang tiba dari Eropa.

UHKSA menyatakan, meskipun terdapat bukti kalo AY.4.2 masih muncul, tapi nampaknya ga nyebabin penyakit yang lebih parah.

Dalam hal suntikan vaksin Covid-19, sub-garis keturunan varian Delta ga bikin vaksin yang saat ini digunain jadi kurang efektif buat ngelawannya.

Tetep jaga kesehatan, ya, Sob. Ohya, cek juga layanan yang ada di salamhomecare, ya

Cek Layanan Kami Sekarang

Sumber : kompas.com / kontan.co.id

Leave a comment

Your email address will not be published.