Apakah Kesehatan Mental Bisa Dinilai Sendiri?

Sobat Salam, saat ini informasi disebar dan diakes dengan sangat cepat dan mudah. Sehingga saat membutuhkan informasi sesuatu, seseorang pasti akan langsung mencarinya di internet. Termasuk juga dalam bidang kesehatan mental. Saat seseorang merasa mentalnya kurang sehat, banyak yang langsung memilih untuk mencari tahu dari internet ketimbang memeriksa ke dokter. Alhasil, jadilah diagnosis atau menilai diri yang bisa disebut dengan self-diagnosis. bat, self-diagnosis atau menilai diri tentang kesehatan mental malah akan memperburuk kondisi mental, loh. Kenapa ya?

Pengertian Self-Diagnosis

Apakah Kesehatan Mental Bisa Dinilai Sendiri?
Source : Klikdokter.com

Self-diagnosis adalah mendiagnosis bahwa diri sendiri mengidap sebuah gangguan atau penyakit berdasarkan pengetahuan diri sendiri atau informasi yang didapatkan secara mandiri. Hal itu akan memunculkan asumsi seolah-olah sobat tahu dengan masalah kesehatan yang dialami.

Sobat, salah diagnosis bisa sangat berbahaya, karena sobat cenderung mengambil pengobatan yang salah. Risiko mengalami kondisi kesehatan yang lebih parah pun bertambah besar karena berobat pun sudah tidak sesuai yang disarankan dokter.

Dampak Self-Diagnosis

Apakah Kesehatan Mental Bisa Dinilai Sendiri?
Source : Liputan6.com

Self-diagnosis atau menilai diri juga bisa mempengaruhi kesehatan mental yang akan menyebabkan sobat mengalami kekhawatiran yang sebenarnya tidak perlu. Contohnya, sobat sering pusing. Lalu, Sobat mencari tahu penyebab gejala pusing yang sobat alami melalui internet. Dari hasil yang sobat cari, ternyata mendapati bahwa sakit kepala yang sering muncul bisa mengindikasikan penyakit otak serius, seperti tumor otak. Lalu, sobat merasa khawatir dan stres karena mengira sobat mengidap tumor otak. Padahal, belum tentu juga terjadi dan bisa saja hanya pusing biasa yang memerlukan istirahat. Mengerikan ya?

Selain akan menyebabkan kekhawatiran, self-diagnosis juga bisa membuat masalah kesehatan mental jadi tidak terdiagnosis. Contohnya, sobat mungkin diliputi kecemasan dan berasumsi kalau sobat mengalami gangguan kecemasan. Tapi, gangguan kecemasan bisa menutupi gangguan depresi mayor. Sekitar dua pertiga orang yang mengunjungi klinik rawat jalan dengan gangguan kecemasan juga mengalami depresi.

Jadi, sobat jangan asal menilai kesehatan mental diri sendirian ya. Kalau merasa ada yang tidak beres dengan diri, solusinya adalah mendatangi ahlinya, supaya diagnosis sobat tepat. Stay Health, Sob!

Baca Juga :

Leave a comment

Your email address will not be published.