Vaksin Polio: Cari Tahu Manfaat, Jenis, Dan Efek Sampingnya

Vaksin polio merupakan salah satu cara efektif untuk mencegah penyakit polio. Yuk ketahui apa saja manfaat, jenis-jenis, hingga efek samping yang perlu Anda ketahui. Selengkapnya dalam artikel ini!

Apa Itu Vaksin Polio

Bun, salah satu cara yang bisa secara efektif mengatasi dan mencegah penyakit polio adalah dengan memberikan vaksin polio. Vaksin polio adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit poliomielitis atau polio. 

Vaksin polio sangat penting dalam upaya eradicating polio secara global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar semua anak divaksinasi secara lengkap terhadap polio. 

Vaksin ini telah berhasil menghilangkan polio dari sebagian besar dunia dan mengurangi jumlah kasus yang dilaporkan setiap tahun dari sekitar 350.000 kasus pada tahun 1988 menjadi 33 kasus pada tahun 2018.

Jenis-jenis Vaksin Polio

Perlu Anda ketahui juga bahwasannya terdapat beberapa jenis-jenis vaksin polio. Jenis tersebut dibedakan berdasarkan pemberian dosisnya dan beberapa aspek penting lainnya. Tidak hanya itu jenis vaksin tersebut juga dapat mencegah dari polivirus tertentu.

Berikut ini adalah beberapa jenis vaksin polio.

#1 Vaksin Poliovirus Suntik (IPV)

Vaksin Poliovirus yang Tidak Aktif (IPV) adalah vaksin polio yang menggunakan virus poliovirus yang tidak aktif atau mati. 

Vaksin poliovirus yang tidak aktif diberikan melalui suntikan. Vaksin ini diberikan dalam empat dosis pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 hingga 18 bulan, dan 4 hingga 6 tahun. 

IPV melindungi terhadap ketiga jenis poliovirus liar (tipe 1, tipe 2, dan tipe 3). Vaksin IPV telah terbukti efektif dalam mengurangi kasus kelumpuhan yang terkait dengan vaksin polio oral (OPV) sebesar 54% hingga 100%, tanpa mempengaruhi liputan vaksinasi, jumlah efek samping, dan imunitas humoral.

#2 Vaksin Poliovirus Oral yang Dilemahkan Oral (OPV)

Vaksin Poliovirus yang Dilemahkan (OPV) adalah vaksin polio yang menggunakan virus poliovirus hidup yang dilemahkan. 

Vaksin ini diberikan melalui penetesan di mulut. OPV masih digunakan karena harganya lebih terjangkau dan relatif lebih efektif dalam mencegah polio daripada vaksin IPV. 

Pemberian vaksin OPV direkomendasikan pada bayi dan anak-anak. Vaksin ini membentuk kekebalan tubuh untuk melawan virus polio dan mencegah penyebarannya kepada orang lain.

Pemberian vaksin OPV pada bayi biasanya dilakukan sejak usia 2 bulan dan diulang pada usia 4 bulan, 6 bulan, dan 18 bulan.

Bagaimana Cara Kerja Vaksin Polio

Lantas bagaimanakah cara kerja vaksin polio untuk mencegah penularan virus di dalam tubuh. Berikut ini adalah penjabaran selengkapnya.

#1 Cara Kerja Vaksin OPV

Virus polio dalam vaksin ini masih bisa berkembang biak dalam usus dan merangsang pembentukan antibodi di usus dan darah untuk melawan virus polio liar. Setelah vaksin polio oral diberikan, virus polio liar yang telah dilemahkan ini memasuki usus bayi. 

Antibodi yang terbentuk akan membunuh virus yang berkembang biak di dalam usus dan darah. Proses pelemahan virus polio ini tidak berbahaya, dan virus polio liar akan mati oleh sistem kekebalan tubuh yang terbentuk.

#2 Cara Kerja Vaksin IPV

Vaksin ini tidak dapat berkembang biak di usus, tetapi bekerja dengan membentuk kekebalan di dalam darah. 

Setelah vaksin polio suntik disuntikkan, virus polio mati ini merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi yang melindungi tubuh dari virus polio liar. 

Meskipun virus polio masih bisa berkembang biak di usus tanpa menyebabkan penyakit karena kekebalan dalam darah, vaksin polio suntik memberikan kekebalan yang efektif terhadap penyakit polio.

Baca juga, Ini Dia Rekomendasi Obat Iritasi Kulit

Dosis dan Waktu Pemberian Vaksin Polio

Informasi yang tak kalah pentingnya adalah, bunda perlu mengetahui dosis pemberian vaksin polio untuk si buah hati. Tentunya dosis pemberian antar dua jenis vaksin tersebut berbeda satu sama lainnya.

Berikut ini adalah informasi selengkapnya.

#1 Vaksin Polio Suntik (IPV) 

  • Pada bayi, vaksin IPV biasanya diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6-18 bulan. 
  • Jika seorang dewasa belum pernah mendapatkan vaksin polio sebelumnya atau dosis vaksinnya tidak lengkap, dosis IPV yang direkomendasikan adalah 1-3 dosis, tergantung pada riwayat vaksin polio sebelumnya. Jarak antara dosis IPV biasanya adalah 4-8 minggu untuk dosis pertama dan kedua, dan 6 bulan setelah dosis kedua untuk dosis ketiga.

#2 Vaksin Polio Oral (OPV)

  • Pada bayi, vaksin OPV biasanya diberikan secara rutin sejak lahir hingga usia 4 bulan, dengan jarak pemberian sekitar 1 bulan antara dosis pertama dan dosis berikutnya. 
  • Setelah dosis pertama, bayi akan menerima dua dosis tambahan OPV pada usia 2 bulan dan 3 bulan. 
  • Kemudian, pada usia 18 bulan, diberikan vaksin OPV booster untuk meningkatkan kekebalan terhadap virus polio.

Manfaat Vaksin Polio

Setelah mengetahui definisi, jenis, serta informasi pemberian dosisnya, bunda juga perlu mengetahui manfaat yang sangat penting dari pemberian vaksin polio. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

#1 Mencegah Penularan Penyakit Polio

Manfaat pertama dan yang paling utama tentu saja mencegah penularan penyakit polio. Vaksin polio digunakan untuk mencegah penyakit polio atau poliomyelitis, yang disebabkan oleh infeksi virus polio. 

Polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan dalam beberapa kasus dapat mengancam jiwa. Dengan pemberian vaksin polio, seseorang akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang mampu melawan infeksi virus polio dan mencegah penyebarannya.

#2 Mencegah Penyebaran

Dengan penularan yang bisa diantisipasi, maka otomatis hal tersebut mencegah penyebarannya pula. 

Kendati beberapa negara telah terbebas dari polio, akan tetapi penyakit ini masih ditemukan di beberapa negara berkembang. 

Melalui vaksinasi polio, terutama dengan penggunaan vaksin polio inaktif (IPV), dapat membantu mencegah penyebaran polio dari negara yang masih memiliki kasus polio ke negara-negara lain, termasuk mencegah kembalinya polio ke negara-negara yang sudah bebas polio.

#3 Herd Immunity

Vaksinasi polio secara luas dalam populasi dapat membantu membentuk kekebalan kelompok (herd immunity)

Kekebalan kelompok adalah kondisi ketika sebagian besar individu dalam suatu populasi telah divaksinasi, sehingga melindungi individu yang tidak divaksinasi atau yang kebal terhadap penyakit. 

Dengan adanya kekebalan kelompok terhadap polio, risiko penyebaran penyakit ini akan semakin berkurang.

Efek Samping Pemberian Vaksin Polio

Meskipun pemberian vaksin sangatlah bermanfaat dan berperan penting untuk mencegah penularan polio, akan tetapi pemberian vaksin juga menimbulkan efek samping yang perlu Anda waspadai.

Beberapa efek sampingnya antara lain sebagai berikut:

#1 Efek Samping Vaksin Polio OPV

  • Efek samping umum yang terkait dengan vaksin polio oral (OPV) termasuk demam ringan, diare, atau ruam kulit. 
  • OPV juga memiliki risiko sangat kecil (kurang dari 1 kasus per 2,4 juta dosis) menyebabkan polio terkait vaksin (vaccine-associated paralytic polio, VAPP). Ini terjadi ketika virus polio yang dilemahkan dalam vaksin melemah lebih jauh dan menyebabkan kelumpuhan. Risiko ini terutama terkait dengan dosis pertama vaksin OPV dan sangat jarang terjadi. 
  • Beberapa studi menunjukkan bahwa risiko VAPP lebih tinggi pada individu yang pertama kali menerima vaksin OPV atau anggota keluarga mereka yang belum divaksinasi. Namun, risiko ini masih sangat rendah.

Baca juga, Flu Singapura: Definisi, Gejala, Serta Cara Pengobatannya

#2 Efek Samping Vaksin Polio IPV

  • Efek samping umum yang terkait dengan vaksin polio suntik (IPV) umumnya ringan dan sementara, termasuk kemerahan, pembengkakan, atau nyeri pada tempat suntikan. 
  • Efek samping serius yang jarang terjadi dengan vaksin IPV. Namun, seperti pada setiap vaksin, ada risiko sangat kecil (kurang dari 1 kasus per juta dosis) untuk reaksi alergi serius. 
  • Penting untuk diingat bahwa manfaat melindungi terhadap polio jauh lebih besar daripada risiko efek samping yang sangat kecil ini.

Baca juga, Estimasi Biaya Operasi Usus Buntu, Penting Disimak!

Itu dia informasi seputar vaksin polio yang perlu Anda ketahui. Jika bunda berencana untuk melakukan vaksin kepada si buah hati yang masih bayi, jangan segan untuk melakukan konsultasi kepada tenaga kesehatan.

Jika bunda membutuhkan perawatan untuk bayi, Layanan Perawatan Bayi dari Salam-Homecare bisa jadi solusi tepat. 

Anda akan mendapat pelayanan dari tenaga kesehatan yang kompeten serta peralatan kesehatan yang terpercaya. Bunda juga bisa melakukan konsultasi tanpa dipungut biaya alias GRATIS!

Jadi langsung saja yuk cek Layanan Perawatan Bayi dari Salam-Homecare!

Sumber: 

https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/polio/public/index.html

https://www.webmd.com/children/vaccines/polio-vaccine-ipv

https://www.alodokter.com/jangan-lewatkan-pentingnya-vaksin-polio

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-vaksin-polio

https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/imunisasi/vaksin-polio/

Leave a comment

Your email address will not be published.